Operasi Libas Lodaya Berlanjut

Operasi Libas Lodaya Berlanjut

CIREBON- Polresta Cirebon kembali melakukan razia preman dan anak jalanan (anjal), kemarin. Sedikitnya 12 anjal yang berasal dari komunitas Punk, terjaring operasi ini. Mereka diangkut saat berkumpul dan tiduran di emperan toko di sekitar Stasiun KA Kejaksan dan Prujakan, Kota Cirebon. Sebagian besar dari mereka berusia belasan tahun. Empat orang di antaranya berusia dewasa. Ada juga seorang wanita. Komunitas Punk ini mengaku berasal dari Sidoarjo, Bojonegoro dan Surabaya. Mereka hendak merantau ke Jakarta. Setelah dikumpulkan dan digeledah, mereka lantas diangkut ke mobil truk Dalmas lalu dibawa ke Mapolresta Cirebon untuk didata. Salah seorang anak Punk, Nia (18), mengaku baru satu bulan masuk komunitas Punk. “Saya ikut ini karena broken home. Ayah saya cerai dengan ibu sejak saya lahir. Saat ini ibu saya menganggur. Untuk menghilangkan stres, saya ikut komunitas ini,” ujar Nia yang mengaku berasal dari Bojonegoro, Jatim. Berada di komunitas ini, Nia pun bisa tidur di mana saja. “Saya tidur di mana saja seperti di stasiun, terminal bahkan emperan toko. Komunikas anak Punk ini peduli dengan teman-temannya sampai makan pun kami harus mengamen. Di komunitas ini kami dilarang untuk berbuat kriminal terhadap orang lain,” ujar Wanita yang tubuhnya penuh dengan hiasan tato ini saat ditemui Radar Cirebon di Stasiun KA Parujakan. Sementara Kapolresta Cirebon AKBP Ir Ary Laksmana Wijaya melalui Kaden PAM Obvit Polresta Cirebon AKP H Yana Mulyana mengatakan, mereka yang terjaring didata dan diberikan pembinaan. “Jika ada yang terlibat tindak kriminalitas atau membawa senjata tajam dan senjata api, langsung diproses,” jelasnya. (rdh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: