Mediasi Berakhir Buntu, Massa Desak Putuskan Sendiri Calon Pengganti Bori
INDRAMAYU-Massa pendukung di Desa Tersana, Kecamatan Sukagumiwang menuntut segera ada pengganti pasca meninggalnya calon kuwu (calwu) Bori usai mengikuti masa kampanye. Bori yang juga kuwu incumbent, diketahui meninggal karena serangan jantung. Meninggalnya Bori secara mendadak membuat ribuan massa pendukungnya shock dan mendesak ada calon penggantinya. Bahkan, ratusan pendukung masih memadati rumah Bori dan sempat datang ke kantor kuwu, Jumat (8/12). Karena ada desakan, sempat diadakan mediasi antara massa pendukung, Muspika Sukagumiwang, panitia pemilihan kuwu, serta kedua calon kuwu. Salah satunya diberi penjelasan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Indramayu Dudung Indra Ariska. Sayangnya, mediasi masih belum menemui titik terang. Massa tetap ngotot mengingankan ada calon pengganti. Dalam kesempatan tersebut, Dudung memberikan penjelasan kepada perwakilan massa dalam audiensi di kantor kuwu Tersana. Salah satunya tentang Peraturan Daerah (Perda) tentang Pemilihan Kuwu di Kabupaten Indramayu. Terkait adanya calon kuwu yang mengundurkan diri atau meninggal dunia ketika sudah memasuki masa kampanye, lanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 29, tahap pilwu tetap berlanjut. Panitia pemilihan kuwu membuat berita acara. Adapun pada surat suara yang sudah dibuat, nanti pada gambar calon yang meninggal diberi tanda silang menggunakan warna tinta merah. “Meski ada calwu yang meninggal, surat suara tetap utuh. Jika massa masih memilih calon yang meninggal, suara tetap sah. Tapi itu menjadi suara pembanding calon lainnya,” tuturnya. Sementara, Jiah (30), salah satu massa mengatakan sangat membutuhkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Apalagi, pemilihan kuwu tinggal beberapa hari lagi, atau 13 Desember 2017. Warga meminta ada pengganti dari keputusan massa pendukung calon kuwu yang meninggal. Karena menurutnya, calon kuwu meninggal tak bisa disamakan dengan yang mengundurkan diri. “Ketika yang meninggal itu menang saat pemilihan, ini solusinya bagaimana? Masa sih hanya sebatas sebagai suara pembanding saja? Kami mengharapkan ada solusi yang terbaik agar masyarakat Tersana puas terhadap hasil pemilihan kuwu. Dan, tidak menimbulkan permasalahan pasca pemilihan,” harapnya. (oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: