1 Man United v Man City 2, Seperti Sudah Bulan Mei
MANCHESTER – Premier League musim ini baru berakhir pada pertengahan Mei tahun depan. Namun, bagi Manchester City, pekan ke-16 yang baru saja mereka jalani, atmosfernya serasa bulan Mei. Hal itu seiring kemenangan 2-1 (1-1) atas Manchester United dalam derby edisi ke-175 kemarin (11/12). David Silva membuka kemenangan City lewat golnya pada menit ke-43. Marcus Rashford sempat menyamakan skor saat memasuki menit kedua injury time babak pertama. Nah, gol penentu kemenangan City dilesakkan Nicolas Otamendi pada menit ke-54. Kemenangan di Old Trafford tersebut membuat City semakin melesat dengan keunggulan 11 poin dari United. Selisih 11 poin ini menjadi gap terjauh tim dua besar Premier League pada pekan ke-16. Ini melewati gap poin Chelsea dan United pada pekan ke-16 musim 2005-2006 silam dengan sembilan poin. Victory di Old Trafford itu, sekaligus mencatatkan rekor kemenangan beruntun The Citizens dalam histori Premier League. City sukses memenangi 14 laga beruntun, melebihi torehan Arsenal dan Chelsea. Fakta inilah yang membuat City semakin diunggulkan untuk menjadi kampiun. Bahkan, media Inggris, salah satunya BBC Sports menulis: Apakah perebutan juara premier league musim ini sudah berakhir? Tapi, pelatih City Pep Guardiola menepis kemungkinan itu. \'\'Mustahil apabila kami memastikan gelar juara pada bulan Desember. Tapi, ini (selisih 11 poin) bagus untuk kami,\'\' sebut Guardiola kepada Sky Sports. Meski Guardiola menyebut mustahil, tapi dengan konsistensi yang dimiliki Vincent Kompany dkk dalam 16 pekan terakhir, maka gap 11 poin bakal sulit dikejar. Kini, City hanya menunggu sampai laga Boxing Day, pekan ke-20 pada 26 Desember mendatang. Jika sampai Boxing Day mereka tetap di puncak dengan selisih sejauh ini, maka semakin mulus pula langkah City menuju podium juara. “Tiga hari ke depan (besok, red) kami akan bertandang ke Swansea dalam musim dingin. Kami sudah ditunggu banyak kesulitan pada pekan-pekan berikutnya,\'\' tutur Guardiola merendah. Guardiola menyebut, sukses dirinya pada musim kedua ini tak lepas dari keberhasilannya mengadopsi gaya Barcelona. Yakni, lebih banyak memainkan passing-passing pendek. Juego de posicion yang musim lalu belum diresapi awak City, musim ini sudah bisa diaplikasikan dengan baik. \'\'Saya senang gaya ini mampu mempecundangi Stamford Bridge dan Old Trafford,\'\' klaim pelatih 46 tahun itu. Dari lawan-lawan City dalam Desember ini, hanya Tottenham Hotspur yang mempunyai potensi mengganjal laju tak terkalahkan klub milik Sheikh Mansour itu. Keduanya bakal bersua di Etihad, Manchester, pada 17 Desember mendatang. \'\'Kami masih menikmati kemenangan ini dulu, lalu fokus lagi ke Swansea,\'\' ungkap playmaker City Kevin De Bruyne, dilansir dari Four Four Two. Berkaca dari Chelsea pada 2005-2006 silam yang bisa sampai 15 angka di bulan Januari, maka De Bruyne ingin hal serupa terulang pada timnya sekarang. \'\'Gap poin yang lebar. Bahkan, satu kali terpeleset saja kami masih memimpin. Tapi, kalau bisa kami terus memimpin di sepanjang musim. Saya lebih suka unggul 11 poin ketimbang tertinggal 11 poin,\'\' lanjut salah satu pemain pemberi assist terbanyak Premier League itu. Bagaimana komentar Jose Mourinho? Relakah manajer United ini menyaksikanGuardiola berpesta? \'\'Saya cukup yakin, banyak yang ingin mencoba mengurangi gap poin mereka itu. Begitu juga dengan kami. Kami akan berusaha melakukannya,\'\' kata Mourinho yang gagal menambah rekor kemenangan home-nya itu jadi 41 kali, kepada BBC Sports. (ren/bas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: