Koalisi Besar Semakin Masif Tantang Incumbent
KUNINGAN - Koalisi besar yang dirancang sejumlah partai politik (parpol) di Kabupaten Kuningan untuk menantang pasangan incumbent, semakin masif. Mereka kerap mengadakan pertemuan untuk mematangkan strategi pemaketan. Bukan hanya itu, beberapa partai yang belum bergabung dengan koalisi besar, terus didekati. Seperti PKS dan Demokrat. Selain itu, Nasdem dan sejumlah partai lainnya juga makin intens didekati. Untuk pasangan yang akan diusung koalisi besar masih belum ada perubahan, yakni Duddy Pamuji dengan Udin Kusnaedi. Duddy berasal dari Partai Golkar, sedangkan Udin dari PAN. Jika akhirnya koalisi besar ini jadi bersatu, maka incumbent akan betarung habis-habisan di Pilkada 2018. Ketua DPD Golkar Kabupaten Kuningan, Yudi Budiyana menegaskan, partainya tetap mengusung Duddy Pamuji sebagai bakal calon bupati. Sesuai yang sudah direncanakan, Duddy akan dipasangkan dengan Udin di pilkada mendatang. Proses pemaketan ini terus dimantapkan dengan melibatkan para ketua partau politik lainnya. Selain itu, pihaknya juga terus menjalin komunikasi dengan partai lain yang tergabung dalam koalisi besar guna memantapkan pengusungan. “Kami tetap mengusung kader yakni Pak Duddy. Pembicaraan pasangan juga terus dilakukan,” tukasnya. Soal pasangan Duddy-Udin, Yudi mengaku sudah melebihi 90 persen. Itu artinya, parpol yang ada di koalisi besar mendukung sepenuhnya pasangan ini. Meski begitu, pembicaraan dengan partai lainnya juga semakin intens. “Masih pendekatan dengan sejumlah partai. Seperti PKS, Demokrat bahkan PKB. Kami ingin koalisi besar ini akhirnya menjadi penyeimbang di pilkada mendatang. Saat ini, Golkar, PAN dan Gerindra berada di gerbong yang sama. Kami juga sudah sepakat mengusung pasangan Duddy-Udin,” ujar mantan ketua parlemen daerah tersebut. Yudi menyatakan, politik itu dinamis, sehingga terus berkembang dan sulit diperkirakan. Dia memperkirakan, kekuatan koalisi akan terus membesar jika partai-partai lain bergabung dan akhirnya hanya akan ada dua pasangan saja yang bertarung di pilkada nanti. Dia juga memuji kompatriotnya, Dede Ismail yang terus menggalang kemitraan dengan partai-partai lainnya. Sehingga, koalisi besar yang direncankan masih terus berjalan. “Inginnya sih hanya ada dua pasangan saja yang bertarung. Nantinya bisa head to head. Jika ini yang terjadi, tentu akan lebih menguntungkan kami,” ungkapnya. Ketua DPC Gerindra, Dede Ismail juga menyatakan hal yang sama. Menurut Dede, pembicaraan menyangkut koalisi besar terus dilakukan secara bersama-sama. Meski partainya hanya memiliki empat kursi di parlemen daerah, namun bukan halangan untuk ikut berpatisipasi dalam perhelatan politik lokal. “Memang, kami hanya memiliki empat kursi di parlemen daerah. Namun kami ingin menjadi pelaku dari pilkada itu sendiri. Caranya, ya dengan menguatkan pembentukan koalisi besar dengan partai-partai lainnya yang setujuan,” tegas pria yang akrab dipanggil Deis tersebut. Deis juga menyebutkan bahwa hingga sampai ini, koalisi besar masih terfokus kepada pengusungan pasangan Duddy-Udin. Keduanya memiliki peluang untuk bersaing dengan petahana. Di samping itu, partai lainnya yang belum bergabung dan masih mengelus jagonya, akan terus didekati untuk hanya mengusung pasangan Duddy-Udin. “Jujur saja, kami hanya ingin ada dua pasangan yang bertarung di pilkada nanti. Itu berarti, partai lain harus bersatu melawan pasangan yang diusung PDI Perjuangan. Mudah-mudahan saja rencana ini berhasil dan semua partai bersatu di koalisi besar,” sebut dia. Selain itu, sambung dia, pihaknya juga akan memberikan kejutan mendekati akhir Desember nanti. Namun Deis belum menyebutkan kejutan apa yang akan ditampilkannya. “Tunggu saja kejutan yang akan tersaji menjelang akhir tahun ini. Dan yang perlu diketahui, kami ingin memberikan pemahaman politik kepada masyarakat, bahwa ada tata cara dalam berpolitik yang harus dipatuhi,” pungkas dia. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: