Acep Maju Pilkada, Wabup Dede Sembada Siap Jadi Plt Bupati

Acep Maju Pilkada, Wabup Dede Sembada Siap Jadi Plt Bupati

KUNINGAN–Wakil Bupati Kuningan Dede Sembada ST (Desem), akhirnya legowo dengan keputusan DPP PDI Perjuangan yang tidak merekomendasikannya untuk mendampingi H Acep Purnama SH MH dalam Pilkada 2018. Untuk itu, ia pun akan tetap tegak lurus dengan keputusan partai dan siap menjadi Plt (pelaksana tugas) Bupati selama 4 bulan. “Sebagai kader partai, saya tegak lurus kepada keputusan partai, berarti saya harus mengamankan, memenangkan. Itu kan sudah jelas. Kalau untuk pendukung itu wajar, ini dinamika. Tapi saya yakin di PDI Perjuangan pada saat keputusan itu sudah diambil otomatis mengerucut,” kata Desem saat diwawancarai wartawan usai menghadiri acara Rakercabsus PDIP di RM Lembah Ciremai, beberapa waktu lalu. Desem yang kala itu terlihat tegar, menyatakan siap menjadi Plt Bupati, mengingat Bupati Acep sendiri harus cuti bertugas terhitung sejak dia ditetapkan sebagai Calon Bupati Kuningan oleh KPU, yakni 12 Februari 2018. Desem pun menegaskan, dirinya merupakan kader militan PDI Perjuangan, bukan kader meulitan (melilit, red), sehingga tidak mungkin berpaling dari PDI Perjuangan. “Itu kan tadi saya katakan, saya siap jadi Plt. Harus legowo, sebagai kader partai ya harus begitu, saya kan kader militan, bukan meulitan. Kalau meulitan pasti ngaleor (sebutan ular pergi, red), kalau saya kan enggak,” tegas Desem. Lalu bagaimana kalau ada partai lain yang berminat meminangnya? Desem mengatakan itu pasti tidak mungkin terjadi. “Gak mungkin seperti itu lah, kan kenyataannya gak ada,” tegasnya lagi. Sementara itu, Bupati sekaligus Cabup Kuningan yang akan berpasangan dengan M Ridho Suganda MSi (Edo), H Acep Purnama SH MH mengungkapkan keputusan PDI Perjuangan sudah jelas, terlebih hal itu sudah disampaikan melalui forum Rakercabsus. Dalam Rakercabsus itu memberikan penjelasan kepada segenap jajaran PDI Perjuangan bahwa sekarang sudah lahir rekomendasi kepada dirinya sebagai calon bupati dan Edo sebagai calon wakil bupati. “Sekarang sudah jelas, sudah klir, rekomendasi diberikan kepada saya sebagai calon bupati dan Edo sebagai calon wakil bupati. Ini semua sudah final,” ungkap Acep. Ia mengakui sebelumnya sempat ada perbedaan dalam hal kompetisi bakal calon bupati/wabup di tubuh PDI Perjuangan, namun hal itu merupakan dinamika yang biasa terjadi di partai moncong putih. Hal itu menurutnya sangat wajar terjadi dan layak untuk diketahui bersama, namun pada akhirnya semua bisa menyadari hal itu sebagai bentuk pendewasaan. “Buktinya setelah keluar keputusan ini semuanya sadar dan kembali mengerucut ke dalam poros DPC PDI Perjuangan. Jadi, tidak ada itu istilah kawin paksa. Kalau saya sementara ini atas saran DPP, istilahnya Acep-Edo Maju Sajati. Saya yakin semua di PDI Perjuangan satu suara, gak akan ada perpecahan. Kita sudah punya pengalaman, kita hattrick tiga kali berhasil dan insya Allah sekarang yang keempat akan kita lakukan,” tekadnya. Menurutnya, PDI Perjuangan sudah membangun komunikasi dengan partai lain untuk bergabung dalam ikatan koalisi, termasuk komunikasi dibangun dengan ormas-ormas, LSM, dan komponen masyarakat lainnya. Yang jelas kata dia, ajakan tersebut tidak bermaksud untuk macam-macam, karena yang ada hanya satu niat, yakni membangun Kabupaten Kuningan. “Yang sudah komitmen gabung dengan PDI Perjuangan insya Allah PPP dan NasDem. Termasuk parpol-parpol nonparlemen yang sejak lama menyatakan bergabung kita, hingga kini mereka masih tetap berkomitmen,” ucap Acep. Menanggapi adanya koalisi besar yang dimotori PAN, Gerindra dan Golkar untuk mengusung pasangan Cabup-Cawabup H Dudy Pamuji-H Udin Kusnaedi, menurutnya semua partai pasti berkeinginan untuk menempatkan kader-kader terbaiknya di jabatan-jabatan strategis, baik di pemerintahan, ketokohan masyarakat, organisasi dan lain sebagainya. Semuanya itu tak lain untuk berkiprah dan berbakti kepada masyarakat. “Wajar kalau yang lain pun ingin menjadikan kader-kadernya untuk menjadi bupati, wakil bupati, termasuk sampai kepada kepala desa itu wajar, karena intinya ketika kekuasaan itu sudah ada di tangan kader partai maka partai pun punya visi misi untuk diterapkan dalam kekuasaan itu. Misalnya ideologi kami Pancasila, itu bisa diterapkan melalui kekuasaan tadi. Jadi, saya rasa apapun yang terjadi kita harus menang, harus memenangkan,” tandasnya optimis PDI Perjuangan bakal kembali berkuasa di Kuningan. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: