Rudal Turki Tak Ada Urusan dengan Israel
MEMANASNYA konflik Israel dan Palestina terus dimanfaatkan sejumlah orang untuk menyebarkan hoax agar mendapatkan pundi-pundi uang iklan. Sebuah berita ngarang pun dibuat. Contohnya, berita terkait rudal Turki yang siap menghancurkan Israel dari jarak jauh. Berita itu dibuat dengan berbagai macam judul. Salah satunya, “Rudal Turki Siap Lindungi Palestina. Bisa Hancurkan Israel dalam Hitungan Detik”. Judul berita itu dibuat rakyatsejagad.com dan radarsejagat.com. Melihat dari berbagai kesamaan, salah satunya themes yang digunakan, dua blog itu tampaknya dikelola orang yang sama. Tulisan tersebut diunggah dua blog itu pada pertengahan Desember lalu. Kini tulisan tersebut banyak dibagikan warganet di berbagai platform media sosial. Sebenarnya, judul itu layak dikategorikan clickbait. Tidak ada penjelasan di dalam isi tulisan bahwa rudal tersebut bisa menghancurkan Israel dalam hitungan detik. Dalam tulisan itu juga dikatakan bahwa pemerintah Turki dilaporkan menjadi negara NATO pertama yang menggunakan sistem rudal canggih. Itu terjadi setelah Turki menyetujui membayar USD 2,5 miliar pada Rusia atas sistem pertahanan rudal jarak jauh tercanggih S-400. Si pembuat tulisan mengaku mengutip keterangan seorang pejabat sebagaimana yang dilansir dari laman Daily Sabah. Jawa Pos (Radar Cirebon Group) langsung melakukan penelusuran di situs Daily Sabah terkait kebenaran berita tersebut. Ada banyak berita tentang pembelian rudal S-400 di laman Daily Sabah. Namun, ternyata ada satu berita yang sama persis dengan tulisan di blog Rakyat Sejagad dan Radar Sejagat. Berita itu diunggah Daily Sabah pada 13 Juli 2017. Isi berita yang diunggah Daily Sabah tersebut persis sebagaimana yang dibuat dua blog di atas. Mulai paragraf pertama hingga terakhir. Yang beda hanya bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Di dalam tulisan Daily Sabah tidak ada penjelasan bahwa rudal itu disiapkan Turki untuk melindungi Palestina dan bisa menghancurkan Israel dalam hitungan detik sebagaimana yang ditulis blog-blog di atas. Dalam berita yang diunggah Daily Sabah, terdapat tulisan bahwa mereka mengutip dari portal Bloomberg.com. Jawa Pos lantas menelusuri berita aslinya di Bloomberg. Portal berita itu memang membuat tulisan serupa pada 13 Juli 2017 dengan judul, “Turkey Chooses Russia Over NATO for Missile Defense”. Ada perbedaan penjelasan mengenai pembelian rudal itu antara berita di Daily Sabah dan Bloomberg. Daily Sabah menuliskan bahwa pembelian rudal itu menunjukkan kekecewaan Turki dengan negara Uni Eropa serta Amerika Serikat. Turki kecewa pada AS lantaran pemimpin kelompok teror Gülenist (FETO) Fetullah Gulen sekarang tinggal di Amerika Serikat. Sementara itu, para pejabat Amerika belum mengambil langkah apa pun untuk mengekstradisi Gulen. Padahal, Turki telah menyerahkan bukti-bukti keterlibatan Gulen pada gerakan kudeta di negara tersebut. Di Bloomberg disebutkan bahwa Turki kecewa karena negara itu memandang Amerika Serikat mendukung militan Kurdi di Syria. Padahal, Turki menganggap militan Kurdi itu sebagai teroris. Tidak ada tulisan soal Fetullah Gulen. Jadi, judul yang menyebutkan bahwa rudal Turki siap melindungi Palestina dan bisa menghancurkan Israel dalam hitungan detik adalah hoax. Informasi itu merupakan karangan blog lokal yang pekerjaannya memburu klik agar bisa mendulang iklan online. (gun/c15/fat) FAKTA: - Turki memang membeli rudal S-400 dari Rusia. Namun, tidak ada yang menyebutkan bahwa rudal itu digunakan untuk melindungi Palestina dan menghancurkan Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: