Drainase Tertutup Bangunan, Desa Leuwimunding Kerap Kebanjiran

Drainase Tertutup Bangunan, Desa Leuwimunding Kerap Kebanjiran

MAJALENGKA–Sejumlah sungai dan saluran irigasi kerap dimanfaatkan oleh masyarakat dengan mendirikan bangunan di atasnya. Bahkan, hingga menutup bangunan seperti milik sendiri. Hal ini dinilai masih rendahnya masyarakat dalam pemanfaatan fungsi sungai dan drainase. Tak terkecuali di Desa/Kecamatan Leuwimunding. Tepatnya di perbatasan Blok Senin dengan Blok Jumat, nyaris tidak ada drainase. Sebab, sepanjang aliran pembuangan itu, tertutup oleh bangunan rumah masyarakat. Dari pantauan Radar, warga setempat sedang membersihkan sampah-sampah plastik dan lainnya di atas drainase tersebut. Menurut salah seorang warga, Parjo (38), drainase di wilayah tersebut hanya menyisakan di titik itu saja. Sebab, sepanjang drainase, tepatnya di Blok Senin dan Jumat, atau belakang Pasar Leuwimunding, tertutup oleh bangunan yang berdiri di atasnya. “Hanya di sini saja yang bagian atasnya masih terbuka. Sementara, sepanjang jalan atau belakang pasar, sudah tertutup rapat oleh bangunan permanen karena dicor,” tutur Parjo, di sela aktivitasnya membersihkan sampah plastik. Ketika curah hujan sangat tinggi, jalan poros desa menuju balai desa dan Kecamatan Leuwimunding, tepat di belakang pasar tersebut sering banjir. Jika sudah seperti itu, lanjutnya, tidak akan ada yang bertanggungjawab akibat kesalahan dari masyarakat sendiri. Warga lainnya, Hamzah (41), membenarkan jika banyaknya drainase di wilayah tersebut tertutup dengan bangunan permanen. Padahal, saluran drainase itu berfungsi untuk pengairan ke area sawah yang ada di sebelah utara. “Kami prihatin. Dengan padatnya penduduk membuat masyarakat tidak mengindahkan aturan hingga fungsi dari saluran air. Kalau sudah musibah banjir, baru mereka sadar. Kondisi saluran air sudah sangat dangkal dan sangat sulit untuk dinormalisasi karena sudah tertutup rapat oleh bangunan permanen,” imbuhnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: