Pembangunan Waduk Cileuweung Sudah Capai 75 Persen

Pembangunan Waduk Cileuweung Sudah Capai 75 Persen

KUNINGAN-Pelan tapi pasti, pembangunan Waduk Cileuweung yang berlokasi di lima desa dan dua kecamatan terus dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cisanggarung-Cimanuk (BBWS). Hingga saat ini, progress pembangunan waduk yang kabarnya akan diresmikan oleh Presiden RI Jokowi itu mencapai 75 persen. Rencananya, waduk tersebut akan dialiri air di tahun 2019 mendatang. mayoritas air dari waduk tersebut akan dialirkan ke lahan pertanian di wilayah Jawa Tengah. Sebagian lagi bakal dinikmati petani di wilayah timur Kuningan. Waduk Cileuweung sendiri berada di lima desa. Yakni Desa Randusari, Sukarapih dan Kawungsari, Kecamatan Cibeureu. Dua desa lainnya adalah Tanjungkerta dan Simpayjaya, Kecamatan Karangkancana. Dari lima desa tersebut, warga Kawungsari yang harus bedol desa akibat terdampak pembangunan waduk. Pemerintah daerah sendiri saat ini tengah berupaya keras menyiapkan rumah bagi ratusan warga Kawungsari yang terpaksa harus direlokasi. Sedangkan desa-desa lainnya hanya sebagian kecil saja penduduknya yang harus dipindah, serta sudah ada yang menempati rumah baru. Proses relokasi yang belum tuntas mendapat pertanyaan dari warga Kawungsari. Menurut mereka, warga hanya membutuhkan kepastian kapan relokasi akan dilakukan pemerintah. Kemudian di lahan mana mereka akan ditempatkan. “Yang paling parah dampak dari pembangunan waduk adalah Desa Kawungsari, di mana seluruh warganya harus direlokasi. Karena itu, kami meminta kepastian dari pemerintah daerah terkait relokasi. Kapan akan dilakukan, dan di mana akan ditempatkan. Jika memang sudah ada kepastian, kami tentu bisa siap-siap,” ujar pria yang mengaku bernama Adi. Kepala Dinas Pertamanan, Pemukiman dan Pertanahan (DPRPP) HM Ridwan Setiawan SH MH MSi membenarkan jika sampai saat ini pemerintah tengah bekerja keras menyiapkan infrastruktur untuk perumahan warga terdampak waduk. Saat ini, sudah ratusan rumah dibangun oleh pemerintah bagi masyarakat termasuk warga Randusari. “Di Randusari ada puluhan Kepala Keluarga (KK) yang harus direlokasi karena terkena dampak pembangunan waduk. Rumah untuk mereka sudah siap. Bahkan untuk warga di Tanjungkerta juga pembangunan rumahnya sudah selesai,” jawab Ridwan. Selain membangun rumah, sambung dia, pemerintah juga menyediakan sarana mebeler bagi warga. Rumah dan mebeler bagi warga terdampak pembangunan waduk diberikan gratis oleh pemerintah. “Satu rumah mendapatkan sarana mebeler. Mulai kursi, ranjang dan peralatan mebeler lainnya. Semuanya gratis karena sudah ditanggung oleh negara. Masyarakat tinggal menempati rumah tersebut. Karena itu, masyarakat yang direlokasi tak perlu khawatir. Sebab pemerintah memikirkan masa depan masyarakatnya,” sebut mantan Sekretaris DPRD Kabupaten Kuningan tersebut. Ditanya sampai sejauh mana pembangunan Waduk Cileuweung, Ridwan menyebutkan bahwa hingga saat ini pembangunan waduk sudah mencapai 75 persen. Informasi ini diperoleh langsung dari pihak BBWS. Dia juga memastikan jika waduk itu akan dialiri air tahun depan. “Pak Lukman dari BBWS bilang bahwa pembangunan waduk sudah mencapai 75 persen. Dan sekarang proses pembangunannya terus berjalan. Mudah-mudahan waduk ini bisa selesai tepat waktu. Untuk peresmiannya kemungkinan akan dilakukan oleh presiden. Peresmian sekaligus pengisian air ke waduk,” terang Ridwan. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: