Mengenal Situs Monumen Kejawanan, Dibangun untuk Menandai Gencatan Senjata

Mengenal Situs Monumen Kejawanan, Dibangun untuk Menandai Gencatan Senjata

CIREBON menjadi salah satu kota yang memiliki beragam situs cagar budaya. Salah satunya Situs Monumen Kejawanan. Tampak luar situs ini seperti musala kecil dengan makaman kuno di dalamnya, Ornamen keramik khas Tiongkok menjadi penghiasnya. Memasuki bagian dalam situs, tidak ada satu benda pun yang menunjukkan bahwa di tempat ini ada makam. Hanya sebuah bak berisi pasir laut, yang oleh juru peliharanya dianggap sebagai petilasan Pangeran Sukmajaya. Juru Pelihara Monumen Kejawanan, R Utara Adi Kusuma menjelaskan, bak pasir berbentuk bujur sangkar dengan masing-masing sisi berukutan 105 sentimeter. Bak pasir ini dikelilingi kelambu putih yang telah kumal, juga dengan dinding penyekat bagian dalam dengan tinggi 190 sentimeter. Pintunya dibuat pendek. Di sebelah selatan terdapat bangunan tempat berdoa dan beristirahat bagi para peziarah. Bangunan tambahan tersebut berbentuk limasan, berpilar delapan. Secara administratif Monumen Kejawanan ini berada di Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk. Situs ini dimiliki oleh Keraton Kasepuhan. Meski kondisinya kurang terpelihara, banyak tamu yang datang berkunjung untuk berziarah terutama di bulan Mulud. \"Biasanya turunan dari keluarga yang rutin ke sini untuk berziarah, namun tak sedikit juga tamu dari luar yang sengaja datang di sini. Selain di bulan Mulud, setiap malam Jumat Kliwon juga banyak yang datang,\" terangnya. Kegiatan seperti manakiban dan Maulid Nabi pun kerap dilakukan di tempat ini oleh para peziarah. Sebagian besar yang datang pun berasal dari berbagai daerah, khususnya Bandung. Melihat sejarahnya, menurut P Sulaeman Sulendradiningrat (1984) dalam buku Sejarah Cirebon dan Silsilah Sunan Gunung Jati Syekh Syarif Hidayatullah, di tempat tersebut pernah disepakati perjanjian damai (semacam genjatan senjata) antara pasukan Mataram dan Cirebon. Pasukan Mataram ketika itu dipimpin Panglima Tumenggung Tan Kondur. Sementara pasukan Cirebon dipimpin oleh Tumenggung Tanda Mo\'e. Untuk mengenang peristiwa tersebut, dibuatlah monumen Kejawanan ini. Peristiwa itu terjadi pada pertengahan abad XVII. Kata Kejawanan sendiri merupakan toponimi yang berasal dari peristiwa tersebut, yang dapat diartikan sebagai tempat berhentinya orang-orang Jawa. Orang Jawa yang dimaksud adalah tentara Mataram yang akan menggempur Kesultanan Cirebon. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: