Kecewa Gagal Dipilih Partai, Cabup Curhat di Medsos

Kecewa Gagal Dipilih Partai, Cabup Curhat di Medsos

MAJALENGKA–Para kandidat bakal calon bupati dan wakil bupati Majalengka yang tidak diusung di Pilkada Majalengka, memberikan apresiasi dan pernyataan baik langsung maupun melalui media sosial. Kandidat bupati dari Partai Golkar yang juga mantan sekda Majalengka Drs H Ade Rachmat Ali MSi  menyatakan kecewa ketika DPP Golkar mengusung calon dari luar kader partai yakni pasangan Sanwasi-Taufan Ansyar dan berkoalisi dengan PPP dan Partai Demokrat. Namun Ade belum bisa menentukan sikap apakah akan keluar dari Golkar atau tidak. “Saya masih sibuk menjawab pertanyaan relawan Bara yang merasa sedikit kaget dengan keputusan Golkar,” ujarnya kepada Radar. Sementara Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Majalengka yang juga kandidat dari Partai Gerindra H Budi Victoriadi SE menyatakan selamat berjuang kepada 3 pasangan bakal cabup dan cawabup Majalengka dari koalisi partai-partai pengusung. Mantan Ketua DPD KNPI dan Hipmi Kabupaten Majalengka itu menilai, ketiga pasangan tersebut adalah calon pemimpin hasil seleksi partai politik dan dia salah satu yang termasuk di dalam proses tersebut. Dirinya  merasakan langsung dinamika yang sangat luar biasa dalam menentukan pilihan, karena begitu kuat ide dan gagasan untuk membawa Majalengka dan masyarakat Majalengka lebih baik. Secara pribadi Budi mengaku mengenal baik para bakal calon itu kecuali Taufan Ansyar, yang hanya mendengar dan melihat lewat media. Gerakan Masyarakat Berbudi menurutnya akan terus berbuat dan melihat, sejauh mana bakal calon meyakinkan masyarakat untuk membawa perubahan yang lebih baik. “Selamat mengemban amanat partai, semoga keberkahan meliputi kita semua. Sepertinya kita perlu waktu untuk mengevaluasi dan meyakinkan mana diantara kandidat ini yang memiliki visi beririsan dengan Berbudi,” bebernya dalam pesan WA yang dikirim ke Radar. Sementara kandidat asal Desa Randegan Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Moch Ramdani memilih menuangkan curahan hatinya melalui status di facebook. “Ass wrb kpd seluruh Team Komandan dan masarakat majalengka kpd tokoh agama tokoh politik tokoh pemuda dan ibu ibu juga adik adik yg saya Hormati dan juga saya banggakan dan saya cintai dgn berat hati saya samapaikan bahwa saya tdk bisa ikut masuk dalam kontelasi politik pemilihan calon bupati majalengka krn ada beberapa hal politik dehingga saya tdk bisa mendaftar di KPU. Dgn demikian saya minta maaf yg sebesar besar nya dan dgn hati yg paling dalam saya mengucapkan terimakasih atas pastisipasi.dan dukungan yg iklas serta senyum yg selalu menghiasa setiap pertemuan .semoga kita bisa bersatu lg di acara dan suasana yg lain di kemudian hari ..kami segenap Komandan sekali lagi mohon maaf dan tetap Semangat .....Salam komandan ..(mochamad ramdani) dan team komandan,” tulis ramdani di Facebook. Kandidat dari PKS Deden Hardian Narayanto alias Dehan juga memilih menyampaikan ungkapan di facebook dengan memposting foto bersama dengan Baraya Dehan. “Terima kasih baraya DeHAN, Apapun yang terjadi kita tetap satu,” ujarnya. Kandidat yang juga pengusaha asal Desa Jatisura Kecamatan Jatiwangi H Maman Suherman alias Manher menyatakan menerima keputusan partai yang tidak mengusungnya menjadi cabup-cawabup. Bahkan dirinya langsung mengucapkan selamat kepada pasangan Karna-Tarsono yang diusung PDIP. Namun dirinya kecewa dengan sikap PKB yang justru tidak mengusung calon yang mendaftar ke PKB. “Kami berencana akan menggelar jumpa pers,” ujarnya kepada Radar. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: