Harga Beras Meroket, Pedagang Jual di Atas HET Tidak Disanksi
CIREBON - Berbagai macam cara pemerintah untuk mengendalikan harga beras, sebagai salah satu komoditi utama. Mulai dari membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pangan, sampai memberlakukan Harga Ekonomi Tertinggi (HET) untuk beras. Kepala Bidang Program dan Pemasaran Disdagin Kabupaten Cirebon, Dadang Heryadi mengatakan, HET Beras ini sudah ada dalam aturan Permendag No 57 Tahun 2017. “Memang tidak ada sanksi bagi pedagang yang menjual di atas harga HET. Kita hanya memberikan teguran dan juga pembinaan,” kata Dadang, Kamis (11/1). Sejauh ini, lanjutnya, pantauan Disdagin di pasar-pasar Kabupaten Cirebon, harga beras memang mengalami kenaikan. Kenaikan harga beras ini, lantaran belum tibanya musim panen. Dia memperkirakan, harga akan kembali normal ketika panen sudah mulai. Kemungkinan kenaikan harga beras ini akan berlangsung sampai bulan Februari sampai Maret. “Tapi kalau untuk kebutuhan pangan itu sudah tercukupi, karena Bulog sudah menjamin ketersediaan stok beras hingga 8 bulan ke depan,” katanya. Dia juga mengatakan, sejauh ini, kenaikan beras yang terjadi tidak ada yang disebabkan lantaran adanya penimbunan. Berbeda dengan komoditas barang seperti bensin. Karena kalau ada kenaikan, masyarakat membeli barang lebih banyak untuk menyiapkan ketersediaan stok pangan mereka. “Ya kalau beras saya rasa tidak ada panic buying. Karena nanti juga kan ada panen lagi, dan ketersediaan stok kembali normal,” ujarnya. Begitu juga dari para pelaku distributor beras. Sejauh ini, dia belum menemukan yang melakukan penimbunan atau pun mempermainkan harga. Sebab risikonya bisa berat, dan akan merugikan usahanya. “Kalau mau nimbun beras juga mau dikemanakan? Apalagi tidak mudah, karena beras ini juga kan barangnya cepat rusak, tidak bisa bertahan lama,” jelasnya. Dengan adanya Harga HET sendiri, merupakan upaya pemerintah untuk mengantisipasi permainan harga beras. Diakuinya, ada peranan misalnya di beberapa pasar induk beras seperti di Cipinang yang punya peranan dalam menentukan harga. “Ya salah satunya dengan adanya HET ini sebagai kontrol, tetap yang diutamakan konsumsi masyarakat. Supaya beras tidak terlalu mahal,” jelasnya. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: