Hari Ini Diprediksi Puncak Arus Mudik

Hari Ini Diprediksi Puncak Arus Mudik

CIREBON - Guna mengamankan arus mudik, Polda Jawa Barat mengerahkan ratusan ribu anggotanya yang disebar di 110 ribu titik di daerah Jawa Barat. Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolda Jawa Barat Irjen Drs Sutarman saat pantauan pengamanan mudik di Pospam Losari, kemarin (6/9). “Pasukan kami tempatkan di beberapa titik baik di jalur Utara, Yengah maupun Selatan. Kami juga mendirikan 337 Pospam dan 23 diantaranya memiliki fasilitas CCTV, rest area, posko kesehatan, seperti yang ada di Losari ini,” paparnya. Pada H-5 ini pihaknya sengaja melakukan pantauan langung yang dimulai dari jalur utama pantai Utara terutama dari pintu keluar Tol Cikampek hingga perbatasan Jawa Barat dengan Jawa Tengah seperti Losari. “Dari pantauan kami, arus kendaraan masih normal, belum ada peningkatan secara signifikan. Begitu juga jalur tengah terlihat masih kosong, dan jalur Selatan seperti Puncak Bogor hingga Nagreg masih lancar,” kata Sutarman. Pihaknya memprediksikan puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 (hari ini) atau H-2. Hal ini disebabkan setelah kapolda melihat data Polres Cirebon terkait kepadatan arus dua tahun ke belakang. Pada tahun 2008, pada H-2 jumlah kepadatan tertinggi untuk kendaraan roda dua sekitar 320.598 dan roda empat berjumlah 143.817. “Sementara pada tahun 2009, H-2 merupakan puncak kepadatan arus mudik dengan jumlah kendaraan roda dua yang melintas sekitar 195 ribu dan 51 ribu untuk roda empat terjadi pada H-3,” ungkapnya. Untuk menjaga keselamatan bagi para pemudik, Kapolda mengimbau  pemudik memperhatikan rambu-rambu lalu lintas dan membawa barang-barang secukupnya. “Motor harus ditunggangi maksimal 2 orang, tidak boleh ngebut, siapkan kendaraan sebelum berangkat seperti cek rem, oli, ban dan lain-lain. Bagi yang sudah kadung membawa anak-anak, agar memberikan ruang yang cukup agar mereka tetap bisa bernafas, jangan sampai ada anak-anak yang meninggal karena kekurangan oksigen gara-gara terlalu lama diapit oleh kedua orang tuanya. Dan jangan lupa, tiap dua jam sekali untuk istirahat di rest area,” imbau Sutarman. Di saat  bersamaan, anggota Komisi A DPRD Jawa Barat, H Anwar Yasin melakukan tinjauan langsung guna melihat persiapan dan kesiapan aparat keamanan dalam mengamankan arus mudik. Anggota Fraksi PKS datang ketika kapolda sedang memberikan instruksi langsung kepada bawahannya. Menurut pria berkacamata ini, pada H-5 ini jalanan masih terlihat lancar dan masih belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan volume kendaraan. “Saya lihat, arus kendaraan masih normal dan jalanan  sudah bagus. Begitu juga  aparat kepolisian sudah siaga di tiap titik rawan kemacetan dan kecelakaan,” paparnya. Bukan hanya itu, peralatan penunjang sudah lengkap dan bisa digunakan untuk mengawasi arus mudik. “CCTV sudah bisa digunakan sehingga tiap sudut jalan bisa terkontrol,” katanya. Namun, yang harus diperhatikan bagi aparat kepolisian terutama jajaran atas agar lebih memperhatikan para anak buahnya. Karena mereka hanya mendapatkan uang makan tambahan Rp20ribu/hari. “Saya melihat ini harus ditambah, sebab dengan uang Rp20ribu tidak cukup untuk berbuka dan sahur mereka,” imbaunya. Sementara itu dari data yang diperoleh Radar di Pospam Losari terkait volume kendaraan yang mudik di wilayah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah dari pukul 08.00 hingga 12.00 masih fluktuatif. Pada pukul 08.00-09.00 jumlah roda dua yang masuk Jawa Tengah sekitar 1975, sedangkan roda empat 186. pukul 09.00-10.00 jumlah roda dua naik yakni sekitar 2429, sedangkan roda empat 204. Pada pukul 10.00-11.00 jumlah roda dua yang melintas agak sedikit menurun yakni sekitar 2105, sementara untuk roda empat mengalami kenaikan yakni berjumlah 268. Kemudian pukul 11.00-12.00 roda dua kembali mengalami penurunan yakni sekitar 1510, begitu juga roda empat yakni sekitar 227 kendaraan. HUJAN Meski hujan terus mengguyur jalur pantai utara (Pantura) Cirebon sejak dini hari, namun pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua tetap melanjutkan perjalanan. Bahkan tidak sedikit pemudik yang membawa balita dan anak kecil, tetap melanjutkan perjalanan ditengah guyuran hujan. Meski demikian, terpantau dari Posko Mudik Dinas Perhubungan Informatika dan Komunikasi (Dishubinfokom), jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor mengalami penurunan bila dibandingkan dengan akhir pekan kemarin. “Mungkin karena hujan jadi banyak yang membatalkan keberangkatannya. Tapi, mungkin juga karena sekarang awal pekan jadi relatif menurun,” ujar Kepala Bidang Angkutan Teknik Sarana dan Prasarana Dishubinfokom, Ujianto ATD, kepada Radar, Senin (4/10). Menurut Ujianto, jumlah pemudik yang melintas di jalur pantura Cirebon hingga kemarin masih belum memasuki masa puncak. Sebab, kisaran kendaraan roda dua yang melintas baru mencapai 300-an setiap 15 menit. Sebab, belajar dari pengalaman tahun lalu pada masa puncak arus mudik, dalam setiap 15 menit jumlah pemudik sepeda motor yang melintas bisa mencapai 900-an. “Belum, ini sih masih pemanasan,” ucap dia. Namun, meski belum memasuki masa puncak, Ujianto mengaku, Dishubinfokom sudah mulai melakukan penutupan median jalan dengan bekerjasama dengan Polisi Resor Cirebon Kota. Penutupan median jalan yang biasa dipakai untuk memutar arah tersebut, dimaksudkan untuk mengurangi konflik arus lalu lintas yang seringkali memicu terjadinya kecelakaan. Bahkan pada puncak arus balik nanti, kemungkinannya akan dilakukan antisipasi lainnya yaitu menutup beberapa simpang empat yang potensi konflik arus lalu lintasnya besar. Penutupan simpang empat menjadi hanya dua arah yaitu hanya arah Jakarta-Jawa Tengah sedangkan kendaraan dari arah Kota Cirebon akan ditutup.(jun/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: