Harga Kedelai di Majalengka Masih Stabil

Harga Kedelai di Majalengka Masih Stabil

MAJALENGKA-Sejumlah harga barang kebutuhan pokok seperti beras, sayuran, dan lainnya mengalami kenaikan. Namun harga kedelai yang menjadi bahan baku tahu dan tempe di Desa Cisambeng Kecamatan Palasah masih relatif stabil. Sehingga harga tahu dan tempe masih standar dan tidak ada kenaikan di awal 2018. Harga kedelai saat ini masih di kisaran normal yakni Rp7.000 per kilogram. Sehingga harga yang stabil membuat usaha tidak ada kendala, karena biasanya ketika harga kedelai melonjak, memungkinkan ukuran tahu diperkecil. Dede (34), salah seorang pedagang mengatakan saat ini penjualan tahu lancar dan masih stabil. Selama tidak ada gejolak kenaikan harga kedelai, maka ukuran tahu tidak akan diperkecil dan konsumen tidak ada yang komplain. “Kalau harga kedelainya naik, biasanya ukuran tahunya diperkecil. Namun saat ini sepertinya harga kedelai masih stabil, sehingga ukuran tahu dan tempe masih stabil,” ungkapnya. Terpisah, salah pedagang tradisional Maman Nurohman (27) membenarkan saat ini harga tahu dan tempe stabil di kisaran Rp5.000 - Rp7.000 per batang tergantung ukuran. “Meski harga kebutuhan pokok naik,  untuk harga tempe dan tahu di pasar tradisional masih terbilang normal,” ungkapnya. Dirinya menambahkan ada kemungkinan harga tahu dan tempe akan ada kenaikan, alasannya kenaikan harga kedelai saat ini menjadi perbincangan para pesagang di pasar. “:amun karena masih isu maka harga masih standar, kalaupun ada kenaikan paling-paling ukurannya akan diperkecil,” pungkasnyanya. Stabilnya harga kedelai juga diduga karena peningkatan luas tanam kedelai. Hal itu sesuai program Kementerian Pertanian yang menargetkan semua daerah menambah luasan tanam kedelai. Berdasarkan hasil rapat koordinasi upaya khusus (Upsus) Pajale (Padi, Jagung dan Kedelai), Kabupaten Majalengka ditarget 3 ribu hectare penanaman kedelai. Tahun 2018 adalah tahunnya kedelai. Meskipun menjadi target yang cukup berat bagi Majalengka, karena setiap tahun capaian luas tanam kedelai terus menyusut. Tahun 2017 misalnya, target luasan tanam kedelai mencapai 1600 hektare. Sementara capaiannya kurang dari 250 hektare. Guna menyiasati target tersebut, pihak terkait mengandalkan beberapa kedelai yang ditanam di areal perkebunan dan kehutanan. Sebab jika ditanam di lahan sawah kurang efektif mengingat target luas padi Majalengka juga cukup tinggi. (bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: