Pangdam III Siliwangi Beberkan Masalah Lingkungan
CIREBON-Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo mengundang tokoh masyarakat dan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) di Aula Makorem 063 Gunung Jati. Pangdam III menjelaskan, kunjungannya ke Cirebon sekaligus penyampaian program Kodam III Siliwangi dan fokus penataan Sungai Citarum. “Selama 40 tahun Sungai Citarum sudah menghabiskan waktu dan biaya hingga Rp40 triliun. Target Indonesia emas akan sulit tercapai salah satunya kalau kondisi sungai Citarum masih seperti ini rusak akibat ulah manusia,” ujar Pangdam. Kondisi Sungai Citarum saat ini, kata Pangdam, terkenal sebagai sungai terkotor di dunia. Dari hulu ke hilir masalahnya lengkap, gunung rusak, daerah aliran sungai tercemar dan sedimentasi. Bahkan jumlah mata air tinggal 144 atau lebih 50 persen sudah hilang. “Ke depan tidak hanya hilang mata air, itu bisa jadi air mata,” selorohnya. Pangdam menyebutkan, tinja manusia yang dibuang ke Sungai Citarum menjacapai 35,5 ton dan 56 ton sampah per hari. Begitu juga sampah organik anorganik 20,4 ton per hari. Sedimentasi per tahun hingga 8 juta ton. Pencemaran ini membuat ikan dan air di sepanjang Sungai Citarum mengandung merkuri dan logam berat. “Ini hasil laboratorium mestinya diolah pabrik bukan malah dibuang ke sungai. Dampaknya bagi kesehatan, susah diobati karena tahan terhadap antibiotik,” bebernya. Pangdam juga menyinggung tentang limbah medis yang ditemukan di Desa/Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon juga ditemukan di sekitar DAS Citarum. Bila tidak ditangani warga di sepanjang DAS bisa terpapar penyakit. Sungai Citarum, kata dia, sangat strategis karena airnya diminum warga Jakarta melalui Sungai Kalimalang. Kemudian pemasok listrik 1.888 megawat dan pertanian. Namun demikian pangdam menegaskan perusakan ekosistem tidak hanya di Sungai Citarum, tapi di berbagai wilayah di Indonesia termasuk Cirebon dan sekitarnya.(abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: