Tenis, Fokus Prestasi Bukan Hiburan

Tenis, Fokus Prestasi Bukan Hiburan

SEKRETARIS Umum (Sekum) Pelti Jawa Barat, Drs Eko Supriatna punya pendapat tersendiri mengenai perkembangan olahraga tenis di Kota Cirebon. Menurut dia, prestasi petenis Kota Cirebon menurun drastis dari era emasnya di tahun 1990-an. Eko masih mengingat satu nama petenis Kota Udang yang pernah bersinar di era tersebut. Dia adalah, Joice Riana Sutedja. Joice salah satu petenis putri Indonesia. Dia pernah membela Timnas Putri Indonesia di Fed Cup 1993 bersama Yayuk Basuki, Suzanna Anggarkusuma dan Romana Tedjakusuma. Ketika itu, tim Indonesia berhasil menjadi juara Grup 1 dan promosi ke grup dunia setelah menyapu bersih seluruh pertandingan dengan mengalahkan Singapura, Filipina dan Thailand, seluruh pertandingan berakhir dengan skor 3-0. Pada babak 1 play-off Grup Dunia, Indonesia mengalahkan Polandia 2-1. Sayang, pada babak 2 play-off Grup Dunia, Joice dkk dikalahkan Spanyol 1-2. Eko Supriatna berharap, Pelti Kota Cirebon mampu membangkitkan kembali kejayaan olahraga tenis. “Saya melihat perkembangan tenis di Cirebon ini dari dua sisi,” katanya usai pelantikan pengurus Pelti Kota Cirebon di Aula KONI Kota Cirebon, kemarin (21/1). “Pertama, Cirebon pernah memiliki eras emas pada tahun 1990-an. Tantangan untuk Pelti adalah mengembalikan kejayaan itu. Kedua, jika dibandingkan banyak daerah lain di Jawa Barat, Kota Cirebon salah satu yang memiliki progres bagus,” tambahnya. Menurut Eko, munculnya petenis-petenis muda di Kota Cirebon memberikan angin segar, tidak hanya bagi dunia tenis Kota Udang, tapi juga bagi Jawa Barat. “Mulai ada harapan dari Cirebon. Saya melihatnya saat Kejurda di Ciamnis, Desember lalu. Saya mencatat beberapa nama, salah satu yang menonjol adalah Shelma Revahia Lubina di sektor putri yang tembus ke tiga besar,” tuturnya. Dia berharap, Pelti dalam periode kedua kepimpinan H Sunarko Kasidin semakin fokus mengembangkan potensi-potensi yang ada. Menurut Eko, Pelti harus fokus pada pembinaan petenis prestasi bukan petenis veteran yang hanya mencari hiburan. “Umumnya di daerah, tenis hanya menjadi olahraga hiburan sehingga mengesampingkan prestasi dan pembinaan atlet muda. Saya harap, ke depan Pelti Kota Cirebon tidak demikian,” tutupnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: