Empat Gelar Indonesia Masters di Depan Mata

Empat Gelar Indonesia Masters di Depan Mata

JAKARTA - Hari ini empat wakil Indonesia akan bermain pada laga puncak gelaran Indonesia Masters 2018. Akan lebih lengkap lagi rasanya jika semua wakil tanah air tersebut meraih gelar juara di Istora Senayan kali ini. Mereka adalah pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, ganda putra Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, serta tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting. Owi/Butet -sapaan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir- memastikan satu tiket final Indonesia Masters usai mengalahkan pasangan baru Praveen Jordan/Melati Oktavianti 22-20, 21-17 kemarin. Meski menang dua set langsung, Owi/Butet mengaku kerepotan dengan perlawanan kompatriotnya di Pelatnas Cipayung tersebut. ”Praveen/Melati saya apresiasi bermain bagus. Walaupun melawan seniornya, mereka mengeluarkan permainan terbaiknya sampai kami kualahan,” ucap Liliyana. Bertarung di final menghadapi Zheng Siwei/Huang Yaqiong, Owi/Butet akan berusaha tampil maksimal demi meraih juara. Keduanya belum pernah bertemu sebelumnya. Mengingat, pasangan asal Tiongkok yang menjadi lawannya itu baru dibentuk pada November 2017. ”Kami masih akan mempelajari permainan lawan melalui video dan berdiskusi dengan pelatih untuk strategi permainan nanti,” ungkap Liliyana. Owi/Butet menjadi harapan besar masyarakat untuk bisa memenangi gelar super series yang digelar di Indonesia. Menyikapi hal tersebut, Owi mengatakan akan semakin kerja keras bermain di final. ”Kami juga ingin juara. Tapi kami nggak mau muluk-muluk. Fokus aja step by step dan berusaha yang terbaik,” katanya. Gelar ganda putra nomor 1 dunia tersemat pada Marcus/Kevin saat ini. Mereka berhasil memukul mundur pasangan India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Marcus/Kevin merasa bermain lebih baik. Meminimalkan kesalahan dan menikmati permainan menjadi kunci kemenangan keduanya. Keduanya kini harus berhadapan dengan Li Junhui/Liu Yuchen usai memenangi duel sesama Tiongkok Liu Cheng/Zhang Nan 26-24, 14-21, 21-12. Marcus/Kevin dan Li Junhui/Liu Yuchen sudah pernah bertemu sebanyak enam kali sebelumnya. Pasangan andalan Indonesia lebih unggul dengan memenangi lima pertandingan. Pada pertemuan terakhir, mereka bentrok saat World Super Series Finals di Dubai. Marcus/Kevin berhasil menang 19-21, 21-16, 21-18. Secara matematis, Marcus/Kevin juga lebih diunggulkan daripada Li Junhui/Liu Yuchen yang bertengger di rangking ke-3 dunia. Meski begitu, Kevin tetap merendah. Dia menuturkan masih akan berusaha bermain yang terbaik dan meraih gelar juara. ”Kami akan tetap menjaga motivasi terus. Mengingat, lawan seluruh dunia pasti ingin mengalahkan kami. Makanya tidak boleh lengah,” terang pemain 22 tahun itu. Pemain tunggal putra Anthony dan pasangan Greysia/Apriyani secara mengejutkan menembus babak final. Mengingat, Anthony bukan sebagai unggulan di turnamen kali ini berhasil mempecundangi unggulan ke enam asal Taiwan Chou Tien Chen. Pebulu tangkis kelahiran Ciamis itu harus berjuang tiga set untuk meraih kemenangan. Anthony akan menghadapi pemain Jepang Kazumasa Sakai di final. Partai hari ini akan menjadi kali kedua mereka bertemu. Pertemuan pertama berlangsung di Hongkong Open 2015 dengan kemenangan pemain tunggal tanah air 21-14, 21-14. ”Dengan dukungan penonton yang ada, saya berharap bisa menang,” tandas Anthony. Pasangan Greysia/Apriani yang hanya menduduki unggulan ke delapan melenggang ke partai puncak setelah memulangkan pasangan Korea Lee So Hee/Shin Seung Chan yang menempati unggulan ke lima. Pertarungan semifinal keduanya berlangsung sengit hingga tiga set. Di final menghadapi unggulan kedua Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi asal Jepang. Harapannya tentu keempat wakil Indonesia itu bisa menjadi juara di tanah sendiri. Setidaknya, memberi kepuasan dan menjawab harapan masyarakat Indonesia yang menonton langsung maupun melalui layar kaca untuk menunjukkan prestasi bulu tangkis Indonesia yang sudah bangkit. (han)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: