Petambak Ikan di Indramayu Mulai Gunakan Teknologi Bioflok
INDRAMAYU-Keterbatasan lahan membuat kelompok budidaya ikan yang ada di Kecamatan Bangodua menggunakan teknologi bioflok. Selain tidak memakan lahan banyak, teknologi ini juga hemat biaya. Karena penggunaan air lebih sedikit, namun bisa menampung ikan lebih banyak. Selain itu, limbah air juga bisa berkurang. Karena dengan menggunakan teknologi bioflok, kotoran ikan yang ada di dalam kolam bisa menjadi bahan pakan sendiri. Kelompok Budidaya Ikan Sari Mukti Temulawak Desa Malangsari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu adalah salah satu kelompok yang menggunakan teknologi bioflok. Ia memilih untuk membudidayakan ikan patin. Ia menilai, penggunaan teknologi itu bisa menjadi alternatif dan sangat berguna bagi pembudidaya ikan air tawar. Kaedi selaku ketua Kelompok Budidaya Ikan Sari Mukti mengatakan baru beberapa bulan menggunakan teknologi bioflok di bawah pembinaan langsung Dinas Perikanan. Teknologi bioflok ini, kata dia, bisa jadi salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan khususnya petambak.“Kalau dari stempat, penerapan sistem bioflok ini sangat menguntungkan. Tidak perlu tempat yang luas dan bisa diterapkan di mana saja,” ujarnya. Selain itu, pakan ikan yang dibutuhkan tidak banyak. Air juga tidak harus sering-sering diganti. “Nah hasilnya kembali lagi tergantung pemeliharaannya,” uajrnya. Sementara, PPL Wilayah Binaan Malangsari, Eri Fahleza SP mengatakan budidaya ikan dengan penerapan media bioflok merupakan langkah penyuluh pertanian untuk bisa kesejahteraan masyarakat “Selain di desa Malangsari, usaha budi daya ikan patin sistem bioflok ini ada di desa Mulyasari, dan Wanasari. Diharapkan penerapan bioflok ini bisa menggali potensi di sektor perikanan dan bukan hanya di pertanian saja. Sehingga dapat mengangkat perekonomian warga,” tuturnya. (oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: