Pemandian Air Panas Ciniru, Berkhasiat Sembuhkan Penyakit

Pemandian Air Panas Ciniru, Berkhasiat Sembuhkan Penyakit

MESKI keberadaannya tersembunyi di belakang bangunan tembok yang kokoh, namun, Kolam Pemandian Air Panas Ciniru di Dusun Manis, Desa Ciniru, Kecamatan Jalaksana, Kuningan, masih ramai didatangi pengunjung. Tidak hanya warga lokal desa setempat. Dari luar daerah seperti Cirebon dan Brebes, datang untuk tujuan pengobatan penyakit. Ya, keberadaan air panas alami Ciniru yang terbuka untuk umum dipercaya banyak orang berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti stroke, asam urat, pegal-pegal dan penyakit kulit. Meski hanya kolam kecil berukuran sekitar 2x2 meter dengan volume air panas yang hanya mengalir saja di tengahnya, tempat pemandian ini setiap hari banyak didatangi pengunjung. Mulai dari anak-anak hingga dewasa. Bahkan, keramaian tempat ini mengalahkan wisata kebugaran di balik tembok yang dibangun 10 tahun lalu tersebut. Tak ada pungutan karcis untuk warga yang datang ke tempat pemandian air panas Ciniru. Hanya ada kotak amal yang disimpan pengelola di tembok tempat berganti pakaian untuk diisi pengunjung seikhlasnya. \"\"\"Saya ingin mencoba pengobatan alternatif kaki yang sering sakit. Katanya air panas di Ciniru ini berkhasiat menyembuhkan banyak penyakit,\" kata Ersah (54), salah satu pengunjung asal Desa Martapada, Kabupaten Cirebon, sambil merendam lututnya yang sakit dan sesekali menyiraminya dengan air mineral di gelas. Ersah mengaku sudah banyak berobat ke dokter untuk mengobati penyakit kakinya yang didiagnosa mengalami pengeroposan tulang. Namun tak kunjung sembuh. Dia pun berharap kakinya bisa sembuh setelah berendam di air panas alami kaki Gunung Ciremai tersebut. \"Baru pertama kali datang ke sini, diantar anak. Mudah-mudahan setelah beberapa kali datang ke sini bisa sembuh,\" harap Ersah. Terbuka dan Nostalgia Ternyata, tak semua pengunjung kolam air panas datang untuk mengobati penyakit. Tak sedikit yang datang bersama keluarganya hanya untuk berekreasi atau sekadar bernostalgia mengenang masa kecilnya dahulu. \"\"\"Waktu kecil saya hampir setiap hari mandi di sini bersama teman-teman. Kebetulan tempatnya bersebelahan dengan aliran irigasi. Jadi, setelah kedinginan mandi di air dingin, kemudian pindah ke air hangat, bergantian. Nah, keseruan saya waktu kecil itu ingin dikenalkan ke anak saya,\" ujar Mohammad Sanusi (34), warga Desa Dukuh Dalem, Kecamatan Japara, yang kini tinggal di Tangerang. Sanusi menyayangkan keberadaan kolam air panas yang sekarang kondisinya kurang terawat. Terutama keberadaan air panas yang diduga kadar belerangnya sudah berkurang dibanding saat dia masih kecil dulu. \"Sejak sumber air panas ini dibor utuk kebutuhan tempat wisat kebugaran di balik tembok, menyebabkan debit air panas yang keluar berkurang dibanding saat saya kecil dulu. Begitu juga dengan kadar belerangnya. Kalau dulu di pinggir-pinggir kolam ini ada lumut berwarna kekuningan yang menandakan tingginya kadar belerang, tapi sekarang tidak ada,\" ujar Sanusi. Sementara itu, petugas parkir sekaligus pengelola tempat pemandian air panas Ciniru, Idi Sutardi mengatakan, keberadaan Kolam Pemandian Air Panas Alami Ciniru ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan masih terjaga hingga saat ini. Namun, sejak tahun 2010, pemilik tanah di samping kolam pemandian tersebut membangun sarana wisata kebugaran dengan berbagai fasilitas seperti terapi air panas, kolam renang dan penginapan. \"Sekalipun sudah ada wisata kebugaran, namun warga masih memilih mandi di kolam air panas alami yang terbuka. Bukan hanya karena semata-mata mandi di sana gratis, namun karena banyak yang mempercayai air panasnya berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari yang ringan hingga berat,\" ujar Idi. \"\"Idi menjelaskan, kolam pemandian air panas tersebut sejak awal keberadaannya memang terbuka dan siapa saja boleh masuk tanpa kecuali. Begitu juga dengan kolamnya yang cenderung jarang terisi hingga penuh. Sebab, sebagian besar pengunjung lebih suka membiarkan airnya mengalir agar selalu bersih.| Adapun objek wisata kebugaran air panas Ciniru hanya ramai dikunjungi wisatawan pada waktu tertentu saja seperti saat libur Lebaran, Tahun Baru dan Natal. Untuk masuk ke tempat wisata tersebut, pengunjung dikenakan tarif masuk Rp5.000 per orang dan kembali harus membayar tiket jika ingin berenang di kolam air dingin sebesar Rp7.000 dan Rp15.000 untuk terapi air panas. Sedangkan tarif untuk penginapan, kata Idi, harganya Rp200.000 per malam dengan fasilitas tempat tidur dan televisi. \"Pengunjung biasanya mereka yang ingin merasakan mandi air panas alami secara pribadi bersama keluarganya. Karena, kalau ke kolam di bawah bercampur dengan banyak orang, mungkin malu, jadi bisa di wisata kebugaran ini,\" ujar Idi. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: