Ironis, SMPN Satu Atap 2 Haurgeulis Tidak Punya Laboratorium Komputer

Ironis, SMPN Satu Atap 2 Haurgeulis Tidak Punya Laboratorium Komputer

INDRAMAYU–Di tengah keterbatasan, SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis bersiap menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dijadwalkan pada akhir April 2018 mendatang. Persiapan diawali dengan menggelar try out online bagi sebanyak 40 siswa kelas XI yang berlangsung selama 4 hari mulai Senin (6/2). Untuk menunjang pelaksanaan try out online, sekolah meminjam belasan  perangkat laptop dari guru setempat. Hal ini dilakukan, karena sekolah yang berlokasi di Jalan Siliwangi Desa Haurkolot, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu ini tidak memiliki perangkat komputer dengan jumlah besar apalagi laboratorium komputer. “Kami tidak punya banyak komputer, laboratorium juga tidak ada. Tapi kami punya tekad dan semangat besar untuk bisa ikut UNBK dan memberikan pembelajaran yang terbaik bagi anak didik. Jadi, sekolah minta tolong kepada para guru yang memiliki laptop, untuk digunakan pada try out online. Alhamdulillah tersedia meskipun jumlahnya terbatas,” terang kepala SMP Negeri Satu Atap 2 Haurgeulis Dra Nur Aisah SPd MpdI. Terobosan itu cukup lumayan, selain praktis juga mengerem laju anggaran yang semestinya dikeluarkan pihak sekolah. Yang membuat semringah, peserta didik calon peserta UNBK pun tampak semangat mengikuti try out online dengan satu mata pelajaran setiap harinya. Malah, meski baru pertama kali memegang laptop mereka yang mayoritas siswa dari keluarga tidak mampu tidak canggung apalagi gagap terhadap teknologi. “Ini berkat bimbingan para guru yang secara total memberikan pendidikan, keterampilan dan pemahaman bagaimana cara menggunakan perangkat teknologi secara cerdas, praktis dan efesiensi waktu. Ternyata anak-anak kami mudah menangkap,” tuturnya. Karena itu, Nur Aisah berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan keberadaan sekolah yang dianggap pinggiran ini dengan bantuan pengadaan komputer. Agar pada tahun-tahun berikutnya kegiatan yang mengharuskan menggunakan komputer tidak ada masalah lagi. Terlebih, UNBK wajib diikuti oleh semua sekolah baik negeri, swasta maupun SMP Satu Atap. Mengingat keterbatasan komputer saat ini, pihaknya telah melayangkan permohonan kepada SMK Muhammadiyah Haurgeulis untuk mengijinkan anak didiknya mengikuti UNBK di sana. “Syukurnya pihak SMK Muhammadiyah menyambut baik keinginan kami untuk mengikuti UNBK disana. Mudah-mudahan anak didik kami sukses dan lancar mengikuti UNBK,” harap Nur Aisah. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: