Hujan Satu Jam, Jl Terusan Pemuda Kota Cirebon Langsung Tergenang Banjir

Hujan Satu Jam, Jl Terusan Pemuda Kota Cirebon Langsung Tergenang Banjir

CIREBON - Hujan yang mengguyur Kota Cirebon dan sekitarnya membuat sejumlah titik tergenang banjir, Selasa (6/2). Salah satu titik yang jadi langganan banjir adalah Jl Terusan Pemuda dan Jl Cipto MK. Genangan air di Jl Terusan Pemuda, misalnya, cukup mengganggu pengendara. Kebanyakan mereka kesulitan melintas karena ketinggian air mencapai sepaha orang dewasa. Pengguna jalan dari arah By Pass atau Jalan Pemuda yang ingin ke kawasan Bima Kota Cirebon terpaksa putar balik. Mereka khawatir mesin kendaraannya mati di tengah genangan banjir. \"Genangannya cukup tinggi, saya memilih putar arah dari pada sepeda motor saya mati,\" ujar Makmur (43), salah satu pengendara sepeda motor yang melintas di perempatan Lampu Merah Jalan Terusan Pemuda. Makmur yang sering melintas di kawasan tersebut mengakui bahwa Jalan Terusan Pemuda memang langganan tergenang. Baik saat hujan deras maupun hujan dengan waktu sedang, apalagi dengan durasi hujan lama. \"Sudah biasa, setiap hujan pasti tergenang. Meskipun hujannya sebentar, tetep aja,\" katanya. Salah satu penyebab di sejumlah titik tergenang saat hujan karena sistem drainase perkotaan yang mampet. Banyaknya sampah di gorong-gorong membuat saluran air mampet dan menimbulkan genangan air saat hujan deras. Untuk itu, diperlukan pembersihan secara rutin serta kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan untuk mencegah sedimentasi gorong-gorong. Seperti yang disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, Watid Syahriar. “Kita tidak menampik drainase yang ada selama ini justru dijadikan tempat membuang sampah. Ini yang perlu kita sadarkan bersama. Masyarakat harus menyadari dari risiko buang sampah sembarangan yang berakibat genangan air,” katanya. Watid menyarankan agar ada pemeliharaan drainase. Terutama drainase yang tertutup, seperti di lingkungan permukiman masyarakat. Faktor yang penting dalam hal ini yakni kesadaran dan kedisiplinan masyarakat untuk tidak sembarangan membuang sampah apalagi ke saluran air. “Yang harus diperhatikan itu drainase tertutup, sedimentasinya gak keliatan. Kalau yang terbuka bisa keliatan, tapi memang semuanya perlu pemeliharaan rutin,” katanya. Setidaknya, kata Watid, saluran-saluran air di depan rumah masing-masing harus dijaga agar terbebas dari sampah dan bangunan yang bisa menghambat aliran air. Apabila semua warga kota melakukan hal yang sama, dan secara bergotong royong di lingkungan masing-masing, genangan air akan cepat surut. Watid menambahkan, idealnya per tiga bulan ada pemantauan drainase dan dilakukan penyemprotan dengan air yang tekanannya kuat untuk meluruhkan sedimentasi. Pasalnya, timbunan sampah menumpuk setiap hari dan mempersempit kapasitas saluran. \"Pada prinsipnya, air hujan itu harus segera dialirkan jangan sampai sempat lama menggenang apalagi daerah-daerah yang relatif rata,\" terangnya. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: