Masuk Malam, Tol Palikanci Macet Total

Masuk Malam, Tol Palikanci Macet Total

CIREBON - Memasuki H-3 Lebaran, kemacetan arus kendaraan pemudik terjadi di gerbang tol Palikanci, tadi malam (7/9). Kemacetan di gerbang tol Palikanci ini menyusul padatnya kendaraan pemudik yang menuju arah Jawa Tengah. Berdasarkan pengamatan Radar meski sempat hujan deras yang mengguyur Cirebon dan sekitarnya tidak menyurutkan pemudik meneruskan menuju kampung menjelang Lebaran ini. Meski sejak siangnya, jumlah kendaraan pemudik yang masuk tol Palikaci masih normal. Namun malam hari jumlah kendaraan pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah semakin meningkat. Tepatnya pukul 21.00 WIB, kepadatan kendaraan pemudik mulai terlihat di pintu keluar tol Ciperna.  Untuk mengatasi kemacetan tersebut petugas Jasa Marga tol Palikanci ekstra keras menertibkan arus lalulintas yang  masuk ke gerbang tol Palikanci. Kemacetan kendaraan ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga esok hari (hari ini, red). Pantauan di sepanjang pantura, jumlah kendaraan roda dua membeludak di H-3 kemarin. Tercatat, ada 80-100 pengendara sepeda motor permenit yang melintas menuju arah Jawa Tengah. Sedangkan jumlah kendaraan roda empat juga ada dalam antrean. Volume kendaraan roda empat sebanyak 30-60 permenitnya. Aipda Dhika, anggota Polres Cirebon saat bertugas mengatakan, jumlah kendaraan di H-3 cukup banyak. sebab, pada H-4, Senin (6/9), terjadi hujan lebat sehingga menggagalkan pemudik. “Memang berbeda, jumlah sepeda motor jauh lebih padat,” ungkapnya. Pemudik Asal Gunung Kidul Tewas Jalur tengkorak pantura Indramayu terus memakan korban. Seorang pemudik asal Desa Ngoro-ngoro RT 003 RW 001 Kecamatan Patuk Kabupaten Gunung Kidul, DIY tewas di jalan raya Desa Pangkalan Kecamatan Losarang, Selasa dini hari (7/9) sekitar pukul 02.00. Parno (22) nama pemudik itu, diduga menjadi korban tabrak lari oleh kendaraan yang tidak diketahui identitasnya. Pasalnya, saat kejadian, tidak ada satu saksi matapun melihat insiden yang menimpa korban hingga mengalami luka-luka cukup parah pada bagian kepala. Kapolres Indramayu AKBP Nasri Wiharto SIK melalui Kapolsek Losarang Kompol Subakir membenarkan insiden tabrak lari tersebut. Paska kejadian, jenazah korban langsung diinapkan di kamar mayat RS Bhayangkara Indramayu (RSBI) Losarang menunggu dibawa pulang keluarganya. Dijelaskan Kompol Subakir, saat ditemukan, tubuh Parno sudah tergeletak di sebelah jalur selatan tepatnya didepan komplek perumahan PT Pertamina EP Region Jawa Losarang. Sedangkan sepeda motor milik korban, Honda Supra Fit X nopol B 6104 ULK masih berada dijalur utara di depan pabrik keramik PT Chang Jui Fang dengan kondisi rusak parah. Dari hasil olah TKP, diduga korban tabrak lari itu semula mengemudikan sepeda motornya dari arah Jakarta (barat) menuju Cirebon (timur). Saat melaju di TKP, sepeda motor korban tertabrak dari belakang hingga korban tidak dapat mengendalikan kemudi dan akhirnya terlempar melewati median jalan ke jalur lain. Diduga, pada saat korban jatuh di jalur sebelah selatan, dari arah berlawanan (Cirebon) muncul kendaraan yang tidak diketahui identitasnya. Kendaraan tersebut langsung menghantam tubuh korban yang terjatuh di badan aspal. Akibatnya Parno tewas dengan kondisi mengerikan. Tegalgubug Macet H-3 Lebaran, volume kendaraan yang masuk jalur pantura menuju Jawa Tengah terus mengalami peningkatan. Tampak kemacetan di beberapa titik pasar tumpah seperti di pasar sandang Tegalgubug Kecamatan Arjawinangun, Selasa (7/9). Antrian panjang kendaraan dari arah Jakarta hingga sampai daerah  Bunder Kecamatan Susukan. Hal ini dikarenakan, kemarin merupakan hari pasaran terakhir di pasar sandang terbesar se Asia Tenggara ini menjelang Lebaran Idul Fitri. Untuk mengurai kendaraan, aparat kepolisian membagi kendaraan melalui jalur alternatif Bunder Kecamatan Susukan-Ciwaringin. Volume kendaran yang masuk jalur ini cukup banyak. Namun, menjelang siang hari kondisi mulai kembali normal. Tampak di pasar sandang Tegalgubug puluhan aparat gabungan berjaga-jaga. Kabid Lalin Dishub H Wahyu Suprayogi SH mengatakan,  untuk menghindari kecelakaan, beberapa ruas jalan penyebrangan pun ditutup dari mulai perbatasan Kabupaten Cirebon-Kabupaten Indramayu, termasuk di sepanjang jalan Palimanan menggunakan bambu. Tak terkecuali di lampu merah Plered ditutup dengan menggunakan satu jalur. Terminal Harjamukti mengisyaratkan bakal mengoperasikan 17 bus tambahan pada puncak arus mudik h-2 dan h-1 mendatang. Kemungkinan dioperasikannya armada mudik tambahan tersebut disebabkan volume kedatangan dan keberangkatan penumpang yang hingga H-3 kemarin masih belum menunjukan peningkatan yang signifikan. “Khawatirnya membludak di H-2 dan H-1. Mangkanya kami antisipasi dengan mengoperasikan 17 armada tambahan. Tapi itu masih rencana, soal diberlakukan tidaknya masih lihat-lihat situasi dulu,” ujar Kepala UPTD Terminal Harjamukti, Hendi Sutendi ATD SE, kepada Radar, Selasa (7/9). Tes Urine Sopir armada angkutan mudik menjalani tes urine dan tes kesehatan sebelum melakukan perjalanan. Tes urine tersebut untuk mendeteksi adanya sopir armada angkutan Lebaran yang mengkonsumsi narkoba ataupun minuman keras. “Biasanya yang di cek itu kendaraannya, dilakukan uji fisik dan kelayakan. Tapi, manusianya jarang di cek, padahal salah satu penyebab kecelakaan adalah human eror,” kata Kepala Dinas Perhubugan Informatika dan Komunikasi (Dishubinfokom) Kota Cirebon,  H Yusa NK, kepada Radar, Selasa (7/9). Yusa mengatakan, tes urine tersebut juga diharapkan dapat menekan angka kecelakaan yang disebabkan human eror. Apalagi, selain tes urine juga dilakukan tes kesehatan. Sehingga jika pengemudi memang dalam kondisi tidak siap kondisi kesehatannya,  maka tidak akan di ijinkan untuk berangkat melakukan perjalanan. Mantan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Kota Cirebon ini mengaku, pihaknya mengupayakan untuk dilakukannya tes urine secara berkala, satu bulan satu kali. Sehingga pengemudi yang mengkonsumsi narkoba ataupun alkohol bisa terdeteksi. Bahkan, Yusa merekomendasikan agar pengemudi yang kedapatan mengkonsumsi narkoba agar dipecat oleh perusahaan oto bus tempatnya bekerja. “Saya kira ini menguntungkan bagi perusahaan. Saya sarankan kalau pengemudinya pecandu dan tukang mabuk, dipecat saja,” tegasnya, saat ditemui di Terminal Harjamukti. Ditemui di lokasi tes urine, Dokter Polisi Resor Cirebon Kota, AKP dr Alfons S, menjelaskan, dalam tes urine tersebut ada beberapa zat yang diperiksa kandungannya dalam urine, seperti THC atau senyawa yang biasanya terdapat dalam ganja, amphetamin dan meta amphetamin (ekstasi) dan heroin. Kepala Jasa Raharja Wilayah III Cirebon, Zet Toding, mengatakan, selain tes urine tersebut Jasa Raharja juga rutin melakukan tes kesehatan. (rdh/mid/ras/kho/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: