Cegah Banjir, Kampung Suradinaya Perlu Peninggian Tanggul

Cegah Banjir, Kampung Suradinaya Perlu Peninggian Tanggul

CIREBON – Penanganan banjir di Kota Cirebon tidak bisa dilakukan pemerintah kota sendirian. Pasalnya di Kota Cirebon melintas empat saluran besar yang memiliki beberapa percabangan dengan tanggung jawab lintas sektoral. Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR), Syarif mengatakan, pemkot perlu berkoordinasi dengan Pemda Kabupaten Cirebon dan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWSCC). Dua sektor ini perlu diajak bicara, karena Sungai Kedung Pane dan Banjir Kanal yang kerap meluap berada di wilayah Kabupaten Cirebon dan kewenangannya BBWSCC. Kemudian untuk banjir di Jl Terusan Pemuda, drainase di kawasan tersebut masih di bawah kewenangan Dinas Bina Marga Kementerian PUPR. Tentu saja, upaya perbaikan saluran juga harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Di lain pihak, bencana banjir yang terjadi di Kota Cirebon, Jumat (9/2), masih dirasakan dampaknya di Kampung Suradinaya Utara RT 06 RW 02 Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Kawasan itu mengalami kerusakan cukup parah. Pasalnya, luapan dari sungai sempat membuat Kampung Suradinaya Utara tenggelam dengan ketinggian 1-2 meter. Warga bahkan sempat diungsikan ke Pasar GunungSari. Kiki (42), Warga Suradinaya utara meneyebutkan, air saat itu mulai masuk sekitar pukul 19.00 WIB. Ketinggian air terus bertambah dan membuat warga harus mengungsi. Air perlahan surut memasuki pukul 03.00 dini hari, Sabtu (10/2). \"Pokoknya rumah yang masuk di belakang itu (gang) sudah hilang aja. Di situ ketinggiannya 2,5 meter,” katanya. Tim dari Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota Cirebon sendiri melakukan pendataan kepada seluruh warga. Untuk melihat dan menghitung jumlah kerusakan yang terjadi. Rata-rata warga tidak bisa menyelamatkan barang-barang berharga, karena harus mengungsikan diri. \"Kita data warga yang terdampak. Rencananya akan ada bantuan sembako dari pemerintah,\" ucap Koordinator Tim KPBD, Asep Engkun. Sementara itu, Ketua RW 2 Suradinaya, Sutrisno mengatakan, total ada 140 kepala keluarga dan 400 jiwa yang terdampak banjir di Kampung tersebut. Semua tenggelam dengan ketinggian air 1-2 meter. \"Yang dibutuhkan itu paket sembako, peralatan sekolah,” tuturnya. Dua hari belakangan ini, sudah ada bantuan dari Kelurahan Pekiringan berupa baju layak pakai. Tetapi bantuan ini distop karena fokus untuk pengadaan sembako dan peralatan sekolah. Dijelaskan dia, untuk mengantispasi banjir datang kembali, pihaknya berharap agar tanggul Sungai Banjir Kanal bisa ditinggikan. Menurut Sutrisno, usulan sudah diajukan Januari dan ditindaklanjuti dengan pengukuran dari Dinas PUPR Kota Cirebon. Rencananya tanggul sepanjang 150 meter, akan segera ditambah ketinggiannya secara bertahap. Kampung Suradinaya sendiri, menjadi salah satu lokasi banjir terparah. Sejak pada tahun 2012, kawasan itu pernah diterjang banjir dari kali yang sama. Sekretaris Lurah Pekiringan, Izzudin mengatakan, peninggian tanggul menjadi salah satu solusi untuk mengantisipasi banjir datang kembali. Selain itu perlu juga normalisasi saluran. Di Kelurahan Pekiringan sendiri ada beberapa titik yang mengalami banjir, seperti di RT01 RW03 Bedeng. Hanya saja tidak separah yang terjadi di Kampung Suradinaya Utara karena letaknya yang berdekatan dengan tanggul. Pihaknya dengan KPBD Kota Cirebon sudah melakukan pendataan warga yang terdampak banjir. Bantuan itu akan diajukan ke APBD Kota Cirebon, dengan terlebih dahulu melalui RT/RW ke kelurahan kemudian ke walikota Cirebon. \"Kita juga spontanitas temen-temen di kelurahan menyumbangkan pakaian layak pakai dan juga uang tunai, dalam penangan bencana ini juga kami sudah saling berkoordinasi,\" ujarnya. Sebelumnya, pemkot juag sudah menyerahkan bantuan secara simbolis yang diberikan kepada sekitar 200 KK di empat kelurahan terdampak banjir seperti Kelurahan Argasunya, Pekiringan, Kalijaga dan Karyamulya. Bantuan yang diberikan berupa Beras 15 kilo per KK, makanan kaleng dan peralatan mandi lainnya. Bantuan yang diberikan pada warga di empat kelurahan tersebut berasal dari APBD Kota Cirebon. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Asep Dedi mengungkapkan, berdasarkan analisa dari KPBD dan BP4D, banjir akibat kiriman air dari dataran tinggi. Sebagai daerah pantai, Kota Cirebon menjadi ujung dari aliran air sebelum akhirnya ke laut. \"Ke depan, Pemkot Cirebon akan membuat sarana dan prasarana yang dapat mencegah genangan air di musim hujan. Khususnya di daerah atau di kelurahan yang sering terdampak banjir,\" ujarnya. (jml/myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: