Wilayah Cirebon Didera Hujan Berhari-hari; Kering, Basah, Kering Lagi, Basah Lagi
Sudah satu pekan ini banjir melanda wilayah Cirebon dan sekitarnya. Terparah tentu wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur. Tiap turun hujan, warga harus sigap. Siap-siap mengungsi. Termasuk mengamankan barang-barang berharga ke tempat aman. ================== WILAYAH yang pertama terendam kemarin adalah Desa Tuk Karangsuwung, Lemahabang, dan Lemahabang Kulon. Setelah itu dilanjutkan dengan Desa Japura Bakti, Japura Kidul, dan Japura Lor. Desa lainnya yang terdampak adalah Mertapa, Cipeujeuh, Desa Kanci, dan Desa Kanci Kulon. Di Japura Bakti merupakan banjir keempat dalam waktu seminggu terakhir. Desa ini menjadi desa paling sering terendam banjir bersama Desa Tuk Karangsuwung dan Desa Lemahabang. “Ada dua sungai yang meluap. Sungai Singaraja dan Singaratu. Kalau dua sungai itu meluap, hampir bisa dipastikan desa-desa yang berada di aliran sungai itu kebanjiran,” ujar Dede, salah satu warga Desa Japura Bakti. Sementara itu, Rabu malam (14/2), banjir menerjang Kecamatan Mundu. Desa-desa yang berada di aliran Sungai Kalijaga seperti Mundu Pesisir, Suci, dan Banjarwangunan, menjadi wilayah terparah terdampak banjir. Bahkan banjir yang terjadi saat ini untuk sementara waktu menjadi banjir terparah di tahun 2018. Puluhan warga mengungsi. Pihak terkait membuka dua titik pengungsian. Satu titik di SMKN I Mundu atau STM PL dan tempat kedua di Balai Desa Suci. “Ada 31 orang yang sementara mengungsi di STM PL, 17 orang ditempatkan di masjid, 14 orang di kelas. Dari jumlah tersebut ada tiba bayi yang ikut mengungsi. Kalau air surut mereka kemungkinan pulang. Kita tunggu perkembangan terakhir,” ujar Bhabinkamtibmas Desa Mundu Pesisir, Sidik Rosid. Kepala Dusun Desa Mundu Pesisir Blok Kalijaga, Jupriadi, mengatakan banjir Rabu malam (14/2) paling parah. “Kemarin malam (Selasa) tidak sampai masuk rumah. Hari ini (kemarin) sekitar jam 19.00-20.00 akses jalan tidak bisa dilalui karena banjirnya tinggi,” jelasnya kepada Radar. Korlap BPBD Kabupaten Cirebon Faozan memaparkan, sekitar 30 warga dievakuasi dan ditempatkan di Balai Desa Suci. Warga yang dievakuasi dari masyarakat yang tinggal di kompleks Mundu Regency dan Griya Taman Suci. “Kami mulai lakukan evakuasi sekitar pukul 19.00,” ungkapnya. Sekretaris RW Griya Taman Suci, Arman mengatakan banjir diakibatkan luapan Sungai Kalijaga. “Sebenarnya di belakang persis perumahan kita ada tanggul sungai. Tapi karena sungai meluap ke kebun sebelah perumahan, dan kebetulan di situ nggak ada tanggul, sehingga air tetap masuk ke perumahan,” ujarnya. Tadi malam sekitar pukul 23.00, Plt Bupati Cirebon Selly Andriani Gantina didampingi Plt Sekda Ahmad Sutrisno mendatangi titik banjir di Mundu Pesisir, Desa Suci, dan Japura Bakti. “Besok (kemarin, red) dipimpin sekda kita mengadakan rapat dengan SKPD terkait untuk mencari tahu titik masalahnya di mana,” ujar Selly, tadi malam. Selama sepuluh hari ke belakang, sambung Selly, Pemkab Cirebon didukung BPBD menanggulangi bencana banjir dengan melakukan rescue. Selain itu, pemkab juga menginventarisasi warga yang belum mendapatkan bantuan. Ke depan, mencari solusi. Salah satunya dengan penataan ruang, terutama di daerah yang dekat aliran sungai. Sementara itu, Forecaster BMKG Jatiwangi Ahmad Faa Izyn mengatakan dalam tiga hari ke depan masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hal ini lantaran masih adanya awan-awan konvektif yang berkumpul sehingga curah hujan terjadi masih sangat besar. “Iya, diprakirakan 3 hari ke depan berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada sore dan malam hari,” jelasnya. Seperti yang terjadi hari Rabu (14/2), hujan bertubi-tubi mengguyur wilayah Cirebon. Tercatat hujan mulai terjadi pada pukul 13.00 WIB. Hujan terjadi hampir di seluruh wilayah Cirebon, Kuningan, Majalengka dan Indramayu. Hujan lebat juga terjadi pada pukul 14.20 WIB dengan intensitas yang lebih tinggi. Kemudian pada malam hari pukul 19.00 WIB juga terjadi hujan lebat setelah sebelumnya sempat reda. Dengan potensi hujan yang terus-menerus, dia mengimbau agar warga senantiasa waspada terhadap banjir, angin kencang, dan petir. (dri/sri/den/jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: