3 SMP Numpang UNBK di SMK Muhammadiyah Lemahabang
CIREBON - Di tengah keterbatasan sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Cirebon, tetap ditargetkan untuk bisa mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Meskipun, fasilitas di sekolah masing-masing tidak memadai. Caranya, sekolah-sekolah yang tidak memiliki atau belum mempunyai fasilitas untuk melaksanakan UNBK, diarahkan untuk bekerjasama dengan sekolah-sekolah di tingkat atas (SMA/SMK) yang sudah memiliki fasilitas dan tenaga ahli. SMK Muhammadiyah (SMKM) Lemahabang adalah salah satu yang ditunjuk untuk membantu pelaksanaan UNBK untuk sejumlah SMP di sekitarnya. Saat pelaksanaan nanti, SMKM Lemahabang akan menjadi tuan rumah pelaksanaan UNBK untuk tiga sekolah, yakni SMP Muhammadiyah Lemahabang, SMP I Karangwareng dan SMP 2 Karangwareng. “Kita diminta dinas menjadi tempat UNBK dari tiga SMP. Nantinya, kita akan menyediakan komputer dan kelengkapannya, termasuk tenaga ahli dan proktornya,” ujar Kepala SMKM Lemahabang, Hadi melalui Wakasek Kurikulum, Nurhatai ST saat ditemui Radar, Rabu (24/2). Menurutnya, sebelum melaksanakan UNBK, pihaknya terlebih dahulu menggelar simulasi dan latihan agar para siswa terbiasa dan tidak kesulitan saat pelaksanaan UNBK nanti. “Hari ini (kemarin, red) kita lakukan simulasi. Sebelum hari pelaksanaan, kita ada tiga kali simulasi. Ini untuk membantu siswa agar terbiasa dan tidak ada kendala saat pelaksanaan nanti,” imbuhnya. Dari tiga sekolah tersebut, jumlah siswa peserta simulasi UNBK di SMKM Lemahabang sebanyak 576 siswa. Sebelum pelaksanaan UNBK tingkat SMP yang bakal dilaksanakan pada tanggal 24 April 2018, simulasi UNBK masih akan dilaksanakan lagi untuk sesi ke tiga atau sesi terakhir pada bulan Maret. “Sekarang ini kan latihan atau simulasi. Kita ingin melihat sejauh mana anak-anak atau siswa ini menguasai peralatan dan perangkat komputer serta program untuk ujian. Alhamdulillah, lancar dan tidak ada kendala,” bebernya. Sementara itu, Yuni, salah seorang siswi SMP peserta simulasi UNBK yang ditemui Radar mengaku, masih kikuk menggunakan komputer. Pasalnya, selama ini ia jarang sekali menggunakan computer, baik di rumah ataupun di sekolah. “Awalnya sih agak gimana gitu. Tapi tadi dikasih petunjuk dan cara-caranya. Ternyata gampang juga. Mudah-mudahan nanti saat pelaksanaan tidak ada kendala,” ungkapnya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: