Hasil Panen di Indramayu Terancam Anjlok
CIREBON - Puluhan hektare tanaman padi di Desa Karangmulya dan Desa Karanganyar, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, tumbuh kerdil lantaran sebelumnya didera kekurangan air. Hasil panen diperkirakan anjlok, para petani penggarapnya terancam merugi. “Tetap bisa panen, tapi hasilnya tidak akan normal. Anjlok, paling kena setengahnya,” ucap ketua KTNA Kecamatan Kandanghaur, Waryono Batak kepada Radar Indramayu. Kondisi itu terjadi, ungkap dia, karena sebelumnya puluhan hektare areal sawah di dua desa itu mengalami kekurangan sangat parah sampai sekitar satu bulan lamanya. Kini, kendati pasokan air mencukupi, pertumbuhan tanaman padinya melambat dan bulir padi susah muncul. Saat ini saja, ketika tanaman padi sudah berusia 55-60 hari setelah tanam (hst) ketinggiannya kurang dari 40 centimeter. Padahal normalnya, di kisaran 70 centimeter. Dengan kondisi demikian, produksi hasil panennya diperkirakan turun drastis. “Perbau normalnya bisa dapat 4-5 ton, ini mungkin 3 ton-an. Itu juga sudah bagus,” prediksinya. Bagi petani yang menyewa lahan dari orang lain, hasil panen sebesar itu sangat tidak memuaskan, bahkan merugi. Di samping karena untuk membayar sewa juga akibat biaya operasional yang tinggi. Pasalnya untuk menyelamatkan tanaman padi mereka dari ancaman gagal panen. Petani harus melakukan pemupukan ulang serta biaya membersihkan rumput liar. Biayanya bisa mencapai Rp 9 juta. “Umumnya biaya sewa di sini 2 ton gabah satu bau. Kalau hasil panennya cuma 3 ton terus dipotong biaya operasional, wah petani yang menyewa lahan ini rugi. Sementara yang sawah milik sendiri paling bisa balik modal,” terang Waryono Batak. Salim, salah seorang petani, membenarkan jika padi tidak mendapatkan air yang cukup, pertumbuhannya kurang maksimal. Namun menurutnya, tidak semua tanaman padi kondisinya kerdil. “Yang kerdil hanya beberapa saja. Sisanya relatif masih bagus dan kami yakin semoga tidak sampai terjadi gagal panen dan hasilnya memuaskan. Terkecuali tidak ada serangan hama masif lagi kayak tahun kemarin kena klowor,” terangnya. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: