Pembalikan Kutub Magnet Bumi Bukan Tanda Kiamat

Pembalikan Kutub Magnet Bumi Bukan Tanda Kiamat

FENOMENA pembalikan kutub magnetik bumi memang ada, dan itu merupakan fenomena alam biasa. Namun, di tangan “kreatif” pembuat hoax, pembalikan kutub disebut bakal membalik rotasi bumi. Ujung-ujungnya, fenomena itu dikatakan sebagai tanda kiamat karena matahari bakal terbit dari barat. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin menjelaskan, perubahan kutub medan magnet bumi tidak berpengaruh kepada posisi sumbu poros bumi (kutub utara dan selatan). Jika terjadi, perubahan itu bisa dideteksi dengan kompas. Sebab, selama ini kutub medan magnet bumi menjadi arah rujukan kompas. “Utara magnetik yang ditujukan kompas tidak tepat mengarah ke utara sebenarnya. Posisi kutub magnetik terus berubah,” jelasnya. Thomas menjelaskan, daya magnetik bumi dihasilkan dari kandungan besi di dalam perut bumi. Besi yang berada di perut bumi itu wujudnya cair karena panas sekali. Karena wujudnya cair, maka pergerakan unsur besi itu dinamis sekali. “Perubahan konfirugasi kandungan besi di dalam perut bumi itu kemudian menyebabkan perubahan medan magnetik bumi,” katanya. Fenomena itu pula yang menyebakan pembalikan kutub magnet bumi. Suatu saat nanti, jarum kompas yang biasanya menunjuk ke utara berbalik ke selatan. Namun, prosesnya sangat lambat dan memakan waktu ribuan tahun. Umur manusia tidak akan merasakan perubahan kutub magnetik tersebut. “Posisi kutub utara dan selatan bumi tidak berubah dengan adanya perubahan kutub magnetik. Itu bukan tanda kiamat. Ribuan tahun lalu pernah terjadi,” katanya. (wan/c4/fat) Fakta: - Perubahan kutub medan magnet bumi tidak berpengaruh kepada posisi sumbu poros bumi (kutub utara dan selatan).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: