Paris Saint-Germain vs Marseille, Saatnya El Matador Menggedor

Paris Saint-Germain vs Marseille, Saatnya El Matador Menggedor

PARIS – Cedera metatarsal yang menimpa bintang Paris Saint-Germain (PSG) Neymar divonis parah. Menurut ESPN kemarin (27/2), kapten Timnas Brasil itu dikabarkan harus menjalani operasi dan bisa menepi sampai dua bulan mendatang. Siapa bisa menggantikan Neymar di unit penyerangan Les Parisiens? Edinson Cavani merupakan nama yang pas. Cavani akan memimpin rekan-rekannya melakoni Le Classique di perempat final Coupe de France di Parc des Princes dini hari nanti (1/3). Cavani merupakan top scorer PSG dengan 31 gol di semua ajang buat PSG musim ini. El Matador juga membobol gawang Marseille dalam dua edisi Le Classique musim ini di Ligue 1. Mantan penyerang AC Milan dan Marseille Christophe Dugarry kemarin (27/2) kepada RMC Sport mengatakan bahwa Cavani adalah penyerang yang lebih menakutkan ketimbang Neymar. “Dia (Cavani, red) adalah seorang petarung. Dia menjadikan semua bagian tubuhnya menjadi senjata buat mencetak gol,” kata Dugarry. Karena itulah, menurut Dugarry, menuju Le Classique edisi ketiga musim ini, PSG tidak perlu terlalu membesar-besarkan kehilangan Neymar. Penyerang 31 tahun tersebut punya rekor apik setiap bertemu Marseille. Dalam 11 pertemuannya dengan Marseille, Cavani menang sembilan kali serta imbang dua kali. Mantan pemain Napoli itu pun mencetak enam gol ke gawang Marseille. Menurut Dugarry, Le Classique ketiga musim ini juga akan menguji status Cavani sebagai bintang sesungguhnya. Kalau sukses melewati hadangan Marseille, PSG akan terangkat konfidensinya jelang leg kedua 16 besar Liga Champions versus Real Madrid pada Rabu (7/3) mendatang. I-News kemarin juga menjlentrehkan alasan-alasan mengapa unit serang PSG tak akan tereduksi banyak secara statistik tanpa Neymar. Dengan adanya Neymar, persentase kemenangan PSG ada di angka 86 persen. Tanpa Neymar, turun tiga persen alias 83 persen. Kemudian dengan Neymar, rerata gol PSG per laga adalah 3,45. Ketika ditinggal Neymar absen angka produktivitas PSG menjadi 2,92 gol per laga. Lantas ketika ada Neymar di lapangan, angka kebobolan PSG lebih tinggi dibanding Neymar tak ada. Kalau ada Neymar angka kebobolan PSG 0, 86 gol per laga. Tanpa Neymar bisa ditekan menjadi 0, 75 gol per laga. I-News juga menuliskan cederanya Neymar ini menjadi berkah bagi beberapa pemain yang tersisih. Misalnya Julian Draxler, Angel Di Maria, maupun Javier Pastore. Selain Neymar, dalam situs Ligue 1 kemarin dituliskan kalau bek tengah Marquinhos juga absen. Menurut UOL Esporte, Marquinhos mengalami masalah pada otot paha kaki kirinya. Tak seperti Neymar yang divonis menepi sampai akhir musim ini, maka Marquinhos diprediksi membutuhkan waktu sembuh antara tiga sampai empat minggu. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: