Puncak Musim Hujan Sampai Akhir Maret, Warga Diminta Tetap Waspada

Puncak Musim Hujan Sampai Akhir Maret, Warga Diminta Tetap Waspada

CIREBON - Fase puncak musim hujan ternyata belum lewat. Hujan yang turun dengan intensitas tinggi pada akhir Februari, saat ini masih akan terus terjadi. Setidaknya, sampai akhir bulan Maret mendatang. Penegasan itu disampaikan Forecaster BMKG Jatiwangi, Ahmad Fayzin saat ditemui Radar Cirebon di sela-sela kegiatannya di Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, Selasa (27/2). Menurutnya, berdasarkan citra satelit, hujan dengan intensitas lebat masih akan terus terjadi. “Yang berbicara data yang saya terima. Puncak musim hujan masih akan terus terjadi. Intensitasnya termasuk hujan lebat, untuk periodenya sampai akhir Maret 2018,” ujarnya. Ahmad menyebutkan, intensitas atau curah hujan terbagi menjadi tiga kategori. Mulai dari intensitas ringan, antara satu sampai 20 mm, kemudian untuk kategori sedang antara 21 hingga 50 mm dan hujan lebat dari 51-100 mm tiap hari. “Nah yang sekarang-sekarang di atas intensitas sedang. Sudah mulai puncak dan diperkirakan seperti di awal, saya sampaikan kemungkinannya sampai akhir Maret,” imbuhnya. Namun demikian, dia tidak bisa menyimpulkan apakah cuaca ekstrem tersebut akan berpengaruh pada datangnya banjir atau tidak. Pasalnya, hujan bukan faktor tunggal ada yang bisa memicu banjir. “Kan ada beberapa sebab. Dari mulai sungai yang dangkal, hilangnya daerah resapan air dan lain-lain. Jadi, saya tidak bisa bilang hujan lebat yang akan terjadi sampai Maret ini, bisa menyebabkan banjir. Tapi yang jelas, masyarakat harus selalu waspada,” tuturnya. Untuk antisipasi terjadinya bencana, BMKG selalu berkoordinasi dengan instansi lainnya untuk menyampaikan informasi terkait perkembangan cuaca terkini dan prakiraan esok hari. “Setelah laporan kita terima, langsung kita sampaikan. Kita sebarkan ke BPBD dan instansi lainnya. Hal ini sangat penting karena informasi ini untuk menentukan langkah dan upaya apa yang akan dilakukan di lapangan,” jelasnya. Sementara itu, Dandim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf Irwan Budiana mengatakan, agar masyarakat selalu selektif dan tidak terpengaruh informasi-informasi terkait status ketinggian muka air sungai yang belum tentu kebenarannya. Terlebih, saat ini dalam kondisi pascabencana, banyak warga yang trauma akan bencana banjir. “Informasi yang valid itu satu pintu. Jika dalam status tanggap darurat berarti penanggung jawabnya posko. Informasi apapun terkait kondisi sungai dan kebencanaan, pasti akan disampaikan kepada warga. Karena itu, saya minta jika ada informasi, silakan sampaikan melalui posko untuk diteliti lagi kebenarannya. Jangan sebar informasi yang belum tentu kebenarannya, kasihan masyarakat,” jelasnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: