Begini Cara Mancing Unik di Pantai Kejawanan

Begini Cara Mancing Unik di Pantai Kejawanan

Aktivitas memancing di Pantai Kejawanan menjadi pemandangan sehari-hari. Penghobi atau warga yang sekadar iseng melepas penat, kerap berjejer di dermaga sembari menunggu umpannya disambar. Tapi, kalau dilihat lebih dekat, mereka punya teknik yang unik. Dikembangkan dari beragam kebiasaan dan percobaan. NOVRILA MAYANG PANGESTI, Cirebon JANGAN bayangkan aktivitas memancing yang satu ini, seperti tayangan di televisi. Alat yang dipakai murah meriah. Tak ada adegan difoto setelah tangkapan dinaikan. Ikannya juga tidak di-release. Tapi para pemancing di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan, layak untuk jadi perhatian. Mereka mengembangkan peralatan yang didasari kebiasaan dan uji coba berulang-ulang. Pemancing yang kebanyakan berusia paruh baya, nyaris menggunakan perangkat seragam. Caranya juga kurang lebih sama. Satu per satu botol dilempar. Setelah itu, joran disiagakan supaya bisa merespons kalau sewaktu-waktu ada sambaran ikan. Yang unik, joran pancing yang dipakai tak berkail. Melainkan ber-botol. Ya, pakai botol. Botol bekas air mineral. Kail pancingan yang handmade itu jadi modal utamanya. Salah seorang pemancing, Rakwad (51) mengatakan, botol plastik bekas itu sudah dimodifikasi. Dipotong bagian belakangnya, supaya bisa menjadi jalan masuk untuk ikan. Setelah dipotong, bagian atasnya itu ditempeli pelampun yang diambil dari spon ataupun bahan lain yang bisa menjadi penanda botol kedatangan tamu. Cara kerjanya juga sederhana. Umpannya hanya satu sendok makan tepung terigu. Beri sedikit air di dalam botol untuk pelarut (bisa diukur dengan kelingking takaran airnya) aduk sebentar, kemudian kail botol pancingan itu diterbangkan cepat-cepat seperti memancing biasanya. \"Nggak ada teknik apa-apa, yang beda cuma ini mancingnya pakai botol umpannya pakai terigu,\" papar Rakwad. Tepung terigu yang biasa digunakan itu murni tanpa campuran apapun. Ikan yang jadi target penangkapannya itu adalah ikan belanak. Kenapa mesti belanak yang jadi incaran? Ikan yang satu ini rupanya biasa berenang di dekat permukaan. Berbeda dengan kakap yang seringkali berada di ke dalaman. “Cara memancing pakai botol ini cocok untuk ikan blanak,” ucapnya. Ketika ikan sudah masuk lewat bagian belakang/bawah botol, otomatis ikan akan langsung terperangkap. Sebagai pemancing dituntut cepat-cepat mengangkat botolnya dari permukaan laut. Mengapa menggunakan terigu? Dari kebiasaan para pemancing di Kejawanan, diketahui bahan pembuatan makanan itu rupanya disukai ikan karena gurih. Rakwad sendiri pernah mencoba tepung beras dan jenis lainnya. Ternyata ikan tidak mau menyambar. Rupanya memancing dengan menggunakan botol dan tepung terigu biasa digunakan warga sekitaran Pantai Kejawanan sejak dulu. Ketika kini semakin banyak yang ikut memancing dengan cara serupa. Para pemancing yang sore itu berjejer di dermaga PPN Kejawanan mengakui, kebiasaan itu sudah lama diketahui. Bila sedang beruntung, paling tidak 3 kilogram ikan bisa dibawa pulang. Jumlah ini relatif berkurang. Sebab, semakin banyak yang menerapkan cara memancing menggunakan botol ini. Dulu, satu pemancing bisa dapat minimal 10 kg. Teknik memancing menggunakan botol ini juga sudah menyebar. Buktinya, Tria (38) yang tinggal di Kelurahan/Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon juga sudah berulangkali menjajal teknik memancing ini. \"Kalau lagi suntuk di rumah ya main ke sini. Sebelumnya liat-liat orang mancing di sini aneh dan unik. Pas nyoba, ternyata asik juga. Jadi ketagihan sampai sekarang,\" ungkapnya. Terlebih lagi tekhnik memancing seperti ini dirasanya lebih aman bagi ikan maupun lingkungan. Tanpa menggunakan bahan-bahan kimia. Modalnya juga hanya botol plastik dan tepung terigu tanpa campuran. Ada tips tersendiri dari para pemancing botol. Pertama, pilih botol plastik yang tepat. Salah satu caranya ialah ketebalan dari material botol itu. Kalau terlalu tipis, risikonya cepat rusak atau bahkan sobek saat tangkapan ditarik. Tertarik mencoba? (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: