Siswa PKBM di Kota Cirebon Juga akan Ikut UNBK
CIREBON- Sedikitnya 17 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) aktif di Kota Cirebon bersiap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Hal ini merupakan peningkatan dari tahun lalu, di mana tidak semua PKBM menjalankan UNBK. Kebanyakan terkendala sarana komputer. \"Untuk PKBM ini semua sudah UNBK, tahapan sosialisasinya pun telah dilakukan, kecuali warga belajar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas),\" tutur Operator Ujian Nasional (UN) Pendidikan Non Formal Disdik Kota Cirebon Agus Slamet kepada Radar. Agus menjelaskan, tempat belajar PKBM masih menumpang di sekolah lain dan belum memiliki komputer, otomatis ujian akan dilakukan di sejumlah sekolah. Dari 17 PKBM yang ikut UNBK akan disebar di 7 sekolah, yakni SMP 7, SMP 8, BPK Penabur, SMA 6, SMA 5, SMA 7 dan SMK Negeri 1 Cirebon. Persiapan UNBK untuk PKBM sendiri hampir 100 persen. Hanya saja pihaknya masih melakukan pembenahan khsusunya pada server yang menjadi kekhawatiran saat UNBK berlangsung. Dengan berbagai macam karakter siswa PKBM, pihaknya melakukan sosialisasi sejak awal, utamanya bagi siswa yang sudah lanjut usia. \"Khusus kelas 8 paket B atau kelas 11 paket C, kami sudah melakukan sosialisasi untuk UNBK,\" jelas Agus. Sosialisasi dilakukan bersama sekolah lain, siswa diajak belajar mengoperasikan komputer dan melalui sistem simulasi, terdekat akan digelar pada 12-14 Maret 2018 di 17 sekolah tempat PKBM menjalankan UNBK. Agus menyebutkan total siswa yang mengikuti PKBM tahun ini adalah 598 siswa untuk paket C, 200 siswa paket B dan 65 siswa untuk UNBK paket C. \"Jadi nanti satu sekolah bisa penempatan untuk 2 atau 3 PKBM, jumlahnya beda-beda,\" sebut Agus. Jumlah siswa PKBM di Kota Cirebon setiap tahun sangat fluktuatif. Lain halnya dengan sekolah reguler, PKBM perlu kerja keras mendapatkan siswa. Biasanya pengurus PKBM bekerjasama dengan RT,RW, Kecamatan dan kelurahan untuk mendata warga yang ingin sekolah kejar paket. Tak sedikit jumlah siswa usia produktif yang sebenarnya masih dalam usia sekolah, namun karena satu dan lain hal harus drop out. Segmen itulah yang butuh usaha secara persuasif. (tta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: