Jakarta Harus Waspada, BNPB Deteksi Bakal Ada Gempa 8,7 SR di Selat Sunda

Jakarta Harus Waspada, BNPB Deteksi Bakal Ada Gempa 8,7 SR di Selat Sunda

JAKARTA–Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana. Lewat akun Twitter pribadinya, Sutopo mengingatkan adanya ancaman gempa dahsyat di Selat Sunda. Jika gempa dahsyat itu terjadi, maka dampaknya akan dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya. “Potensi gempa 8,7 SR tidak akan terjadi di wilayah Jakarta. Tetapi potensi itu ada di Selat Sunda bagian selatan dan selatan Jawa. Jika itu terjadi akan berdampak di Jakarta. Tingkat kesiapsiagaan pemda dan masyarakat Jabodetabek masih rendah dalam menghadapi gempa besar,” cuit Sutopo, Sabtu (3/3). Sutopo juga mengingatkan potensi gempa besar di selatan Jawa yang dapat membangkitkan tsunami. Dikatakan Sutopo, gempa bumi yang merusak wilayah Jawa dan sekitarnya sudah beberpa kali terjadi. Tahun 1834 Jawa Barat digoyang gempa dahsyat, kemudian tahun 1840 terjadi di Jawa Tengah dan Timur. Selanjutnya, tahun 1847 terjadi Jawa Barat dan Tengah dan tahun 1867 tejadi di Jawa dan Bali. Dikatakan Sutopo, rencana kontinjensi menghadapi gempa besar di Jabodetabek dan sekitarnya belum ada. Kesiapsiagaan pemda dan masyarakat juga masih rendah. “Masih banyak PR yang harus dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi risiko gempa bumi di masa yang akan datang. Kapan kita siap?,” imbuhnya. Lebih jauh Sutopo mengatakan, persepsi bahwa Jakarta aman gempa adalah tidak benar. Jakarta pernah mengalami gempa merusak pada tahun 1699, 1757, 1880, dan 1834. “Gempa selalu berulang dalam periode waktu tertentu. Mitigasi yang menyeluruh diperlukan untuk melindungi 10,15 juta jiwa warga Jakarta,” kata Sutopo. “Selain potensi gempa 8,7 SR dari Sunda Megathrust, harus diwaspadai gempa dari sesar aktif yang ada. Jumlah penduduk Jabodetabek 32 juta jiwa. Mereka masih minim pengetahuan dan latihan antisipasi gempa,” pungkas Sutopo. (one/pojoksatu) \"\"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: