Cetak Rekor, Disdik Angkut Bantuan Hampir Setengah Miliar
KUNINGAN-Mungkin ini bantuan terbesar yang pernah dibawa oleh instansi pemerintah di lingkup Pemkab Kuningan untuk korban bencana alam. Adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) yang berhasil mencetak rekor dengan pengiriman bantuan terbanyak untuk satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada di Pemkab Kuningan. Nilai bantuan sendiri sangat fantastis yakni mendekati angka setengah miliar rupiah. Uniknya, bantuan sebesar itu dikumpulkan hanya dalam tempo sepekan dari 13 unit pelaksana daerah (UPTD) Pendidikan dan 49 SMP. Guna mengangkut puluhan karung berisi pakaian, buku, alat tulis, dan ribuan mi instan yang dibungkus dalam kardus, Disdikbud harus menyewa tiga truk. Penyerahan bantuan itu dipimpin langsung oleh Kepala Disdikbud Dr H Dian Rahmat Yanuar MSi diiringi puluhan kepala UPTD dan sejumlah kepala SMP. Bantuan itu selain bagi warga Pinara, Cipakeum, dan Cibingbin juga untuk seluruh masyarakat yang mengalami musibah bencana alam berupa pergerakan tanah, longsor dan banjir. Kebetulan juga Plt Bupati Dede Sembada ikut serta dan diminta untuk menyerahkan secara simbolis bantuan kepada perwakilan pengungsi di Gedung SDN 1 Ciniru, kemarin (5/3). Menurut Kadisdikbud Dian Rahmat, bantuan yang diberikan ini berasal dari donasi seluruh SD se Kabupaten Kuningan, 49 SMP, penilik, para kepala UPTD, dan seluruh pejabat di Disdikbud. Pihak sekolah mengumpulkan bantuan dari seluruh murid SD kemudian menyerahkannya ke UPTD Pendidikan. “Baru setelah terkumpul di UPTD Pendidikan, langsung diangkut ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Yang membanggakan, donasi ini hanya dikumpulkan dalam tempo sepekan saja. Para orang tua murid sangat antusias untuk ikut menyumbang bagi masyarakat yang terkena musibah bencana alam,” papar Dian. Di samping pakaian dan bahan pokok, sambung dia, terkumpul juga uang sebesar Rp132 juta. Selama ini, para pendidik di pelosok yang rumahnya mengalami musibah, kerap tidak terpantau. Sehingga mereka sering luput dari bantuan. Karena itu, uang yang terkumpul ini lebih diprioritaskan bagi guru dan keluarganya yang mengalami musibah bencana alam. “Terkadang para guru yang rumahnya juga mengalami musibah, tak terpantau. Oleh karena itu, uang donasi yang terkumpul akan kami salurkan kepada para pendidik yang membutuhkan,” jelas Dian. Menurut Dian, kegiatan Pundi Peduli Bencana yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini diberikan untuk seluruh warga yang terkena bencana di Kabupaten Kuningan. Donatur dalam kegiatan ini antara lain pejabat, staf, penilik, pengawas dan juga seluruh pejabat di Disdikbud. Ditambah dari 17 UPTD, dan sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Kuningan. “Kami dari keluarga besar Disdikbud membagi perhatian melalui kegiatan ini. Alhamdulillah dalam waktu singkat, telah terkumpul bantuan yang cukup besar. Jika diuangkan, bisa mencapai lebih dari 400 juta. Belum sekolah-sekolah yang mengirimkan langsung ke lokasi bencana,” ujar Kadisdik. Selain itu, sambung dia, bantuan sembako, pakaian, pakaian dalam, yang diangkut menggunakan 3 truk, hingga total donasi yang terkumpul adalah sekitar Rp400 juta. Donasi ini telah didiskusikan hingga mencapai kesepakatan ‘dari kita oleh kita untuk kita’. “Sehingga dana tersebut dialokasikaan untuk bidang pendidikan, karena senagat belajar dari siswa di Kecamatan Ciniru sangat tinggi namun terhambat kurangnya fasilitas yang memadai,” ungkap mantan kepala Dispenda tersebut. Sedangkan Plt Bupati Dede Sembada memberikan apresiasi yang tinggi kepada Disdikbud atas kegiatan yang berhasil membentuk satu koloni dan bisa bersinergi dengan UPTD, PGRI, dan lain-lain yang bekerjasama dan bergotong royong dalam membantu masyarakat. Apalagi saat ini Kabupaten Kuningan sedang dilanda bencana. “Saya apresiasi dalam waktu seminggu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dapat mengumpulkan bantuan senilai kurang lebih Rp400 juta. Semoga apa yang sudah dilakukan oleh seluruh jajaran Disdikbud ini bermanfaat bagi masyarakat,” kata Desem, panggilan akrabnya. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: