Rencana Putin ke Indonesia dan Kontroversi Tsamara Amany Alatas

Rencana Putin ke Indonesia dan Kontroversi Tsamara Amany Alatas

Konfirmasi kepastian agenda kunjungan kenegaraan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Indonesia belum didapat. Mengingat, Putin akan dilantik menjadi Presiden Rusia kembali, bulan Mei mendatang. Rencana kunjungan kenegaraan Vladimir Putin datang ke Indonesia untuk menemui Presiden Joko Widodo, telah disampaikan Menlu Retno Marsudi usai mendampingi Jokowi menerima surat-surat kepercayaan dari 11 dubes negara sahabat. Salah satunya Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/4). \"Rencana ada secara sekilas dibahas,\" kata Menlu Retno seperti dilansir dari situs Setkab. Namun, agenda Vladimir Putin ke Indonesia, diwarnai kontroversi video testimoni Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), berikut ujaran Tsamara dalam videonya.

tin bukan contoh pemimpin yang baik. Yang membungkam oposisi dan pers di Rusia sana. Di Rusia tidak ada kebebasan beraspirasi seperti di Indonesia. Bahkan di sana, praktik-praktik korupsi dibiarkan begitu saja. Kalau kita lihat dari segi indeks persepsi korupsi, Indonesia jauh di atas Rusia. Nah, kalau sudah begitu, yakin orang seperti itu mau dijadikan standard kepemimpinan? Kalau saya, tidak mau ada pemimpin seperti itu di Indonesia! Kalau kamu? Jadi kita tahu kan, kenapa fadli zon nggak berani debat dengan Tsamara.
Ujaran Tsamara di video tersebut mendapat sanggahan keras dari akun Twitter milik media Rusia yang ada di Indonesia, @RBTHIndonesia. Di awal sanggahannya, RBTH mengatakan ada kesalahpahaman soal pengetahuan Tsamara tentang Putin dan mereka sangat menyayangkan hal tersebut.
\"\"
Media Rusia yang ada di Indonesia, @RBTHIndonesia mengklarifikasi bahwa mereka tidak membela siapapun, baik Putin maupun Fadli Zon. Argumen Tsamara, soal tidak adanya kebebasan pers di Rusia, dibantah keras.
\"\"
Lebih lanjut, @RBTHIndonesia mengatakan, bahwa hubungan Rusia dan Indonesia berjalan baik-baik saja. Bagi RBTH, mungkin Tsamara bisa tidak sepakat dengan Fadli Zon, namun menurut mereka video ini menunjukan Tsamara sebagai politikus yang belum dewasa. \"\" RBTH Indonesia juga menyayangkan argumen Tsamara soal korupsi di Rusia yang tidak mengambil tindakan apapun. \"\" Akhirnya, Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany Alatas pun mengklarifikasi pernyataannya, \"Saya sangat memahami keberatan RBTH. Sebagaimana tercantum dalam laman FB-nya, RBTH adalah sarana kampanye Rusia di dunia internasional. Karena itu, sangat wajar bila RBTH wajib membela citra Putin di dunia internasional,\" ujar Tsamara dalam keterangan tertulis yang dilansir Antara, Jumat (6/4). Tsamara menerangkan maksud pernyataannya tentang Putin itu ditujukan untuk publik Indonesia. Ini sekaligus membantah pernyataan Waketum Partai Gerindra Fadli Zon yang mengimbau masyarakat Indonesia untuk mencari pemimpin seperti Putin. \"Tapi saya juga wajib mengingatkan masyarakat Indonesia bahwa pemimpin seperti Putin, bukanlah pemimpin layak bagi Indonesia yang saat ini berkomitmen memperjuangkan demokrasi dan memerangi korupsi,\" tutur Tsamara. Ia menegaskan, bukan berarti dirinya kemudian anti terhadap rakyat Rusia yang memiliki peradaban luar biasa. \"Ini sama saja ketika kita mengkritik Donald Trump dan cara-caranya memenangkan pemilu dengan menggunakan politik identitas, bukan berarti saya membenci rakyat Amerika Serikat,\" ucapnya. Ia menambahkan, penilaian tentang kualitas Putin yang diktator, otoriter dan membiarkan korupsi terorganisir, sudah banyak dikemukakan media dan lembaga-lembaga riset ternama di negara-negara demokratis dunia. \"Saya hanya merujuk pada analisis-analisis tersebut, misalnya, survei The Economist tahun 2017 masih menempatkan Rusia sebagai negara dengan rezim otoritarian,\" ucapnya. (wb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: