Mencari Anak Benua Besar yang Tenggelam Sebagian, Sundalandia

Mencari Anak Benua Besar yang Tenggelam Sebagian, Sundalandia

Seorang peneliti dari Oxford, Inggris, Stephen Oppenheimer meyakini bahwa Indonesia dan sekitarnya pernah menjadi benua dan tempat peradaban manusia di penghujung Zaman Es. Oppenheimer menyebut benua ini Sundaland. Apakah yang membuat benua ini tenggelam? Eden In The East, Benua Yang Tenggelam di Asia Tenggara karya Stephen Oppenheimer mengungkapkan ada benua bak surga yang tenggelam di tempat yang kini menjadi wilayah Indonesia dan sekitarnya. Benua ini menurut Oppenheimer ada pada sekitar 14.000 tahun silam. Oppenheimer memaklumu jika masyarakat Indonesia akan memahami Sundaland sebagai Jawa Barat. Namun Sundaland untuk ahli geologi adalah sebuah paparan benua. Penjelasan Oppenheimer diperjelas oleh salah seorang peneliti bekas Kota Atlantis di Indonesia, Dhani Irwanto, bahwa Sundalandia adalah wilayah bio-geografis Asia Tenggara yang mencakup Paparan Sunda, bagian dari landas kontinen Asia yang terpapar pada Zaman Es Terakhir. Wilayahnya meliputi Semenanjung Malaya di daratan Asia, serta pulau-pulau besar Kalimantan, Jawa dan Sumatera, serta pulau-pulau di sekitarnya yang masih ada sekarang. Di sebelah timur Sundalandia terdapat Garis Wallace, yang merupakan batas timur jajaran fauna mamalia di wilayah Asia, dan dengan demikian menjadi batas zona ekologi Indomalaya dan Australasia. Dhani Irwanto, 53 tahun, mengumpulkan bukti bahwa Sundalandia adalah daerah terbesar yang tenggelam setelah Zaman Es terakhir saat gletser mulai mundur sekitar 19.000 tahun lalu, menaikkan permukaan air laut lebih dari 120 meter. Menurutnya, kemudian terbentuklah Laut Tiongkok Selatan bagian barat daya dan Laut Jawa. Selat Sunda dan Selat Bali terbuka sekitar 10.000 tahun lalu, yang menghubungkan Laut Jawa dengan Samudera Hindia. Laut Tiongkok Selatan dan Laut Jawa terhubung sekitar 9.000 tahun lalu, memisahkan Kalimantan dan Jawa dari daratan Asia. Selat Malaka terbuka sekitar 8.000 tahun lalu, menghubungkan Laut Tiongkok Selatan dengan Samudera Hindia dan memisahkan Sumatera dari Semenanjung Malaya. Tenggelamnya Sundalandia diyakini Dhani disebabkan oleh mencairnya lapisan es di Amerika Utara dan Antartika – menyebabkan hilangnya lahan di pantai-pantai tropis Asia Tenggara dengan landas kontinental yang rata. Patahan-patahan yang terjadi di kerak bumi saat berat es bergeser ke laut telah memicu kejadian-kejadian bencana. Perubahan yang mendadak pada akhir periode Dryas Muda menyebabkan gempa bumi, letusan gunung berapi, gelombang super dan banjir besar yang menyapu semua budaya pesisir dan landas kontinental di Asia Tenggara, dan menghapus banyak populasi. Di saat laut mengamuk itu, manusia yang selamat melakukan migrasi massal dari benua yang tenggelam tersebut. Mereka kemudian membawa peradaban ke tanah yang baru. (wb)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: