BRISyariah Tawarkan Perdana Saham
CIREBON - Bank BRISyariah memberi penawaran perdana saham atau Inital Public Offering (IPO). Hal tersebut disampaikan dalam acara Investor Gathering Penawaran Umum Perdana Saham PT Bank BRISyariah di The Luxton Hotel, Rabu malam (12/4). IPO tersebut merupakan bagian dari rencana BRISyariah untuk menjadi Bank Syariah terbesar di Indonesia. Pimpinan Cabang BRISyariah Cirebon, Maman Sukiman menyebutkan, BRISyariah ingin melakukan ekspansi mulai dari sisi organisasi, pembiayaan, dan teknologi. \"Sehingga dapat menjadi game changer di industri syariah Indonesia. Kami juga ingin menjadi institusi keuangan yang mampu menjawab kebutuhan seluruh nasabah,\" ujarnya. Salah satu langkah menuju visi tersebut adalah dengan melakukan aksi korporasi berupa penawaran perdana saham. Sehingga BRISyariah menjadi Bank BUKU III dengan modal inti minimal Rp 5 triliun. Dengan menjadi BUKU III nantinya, maka BRISyariah bisa memberikan berbagai produk dan layanan keuangan perbankan syariah yang lebih beragam kepada masyarakat. Dana hasil aksi korporasi ini akan digunakan untuk pertumbuhan bisnis BRISyariah. Seperti peningkatan sistem dan teknologi informasi serta pengembangan jaringan kantor. Melalui aksi korporasi berupa penawaran umum perdana saham, BRISyariah juga berkeinginan mengajak masyarakat berhijrah melalui kampanye tagar faedah hijrah (#faedahhijrah) yang bertujuan mengajak nasabah untuk berhijrah. Yakni berubah menuju kebaikan. Salah satunya, dengan memanfaatkan perbankan syariah khususnya BRISyarlah untuk hidup yang lebih berkah ataupun yang dilaksanakan BRISyariah berhijrah menjadi perusahaan publik. Sebelumnya, akhir 2016 lalu, BRISyariah telah memulai langkah aksi korporasi berupa penerbitan Sukuk Subordinasi Mudharabah I Tahun 2016. \"Alhamdulillah pada waktu itu, respons masyarakat cukup baik. Minat masyarakat terhadap Sukuk tersebut mencapai 205 persen dari jumlah Rp 1 triliun yang BRISyariah tawarkan,\" ungkapnya. BRISyariah saat ini merupakan salah satu Bank BUMN Syariah yang telah hadir selama sembilan tahun. Di akhir 2017, aset BRISyariah mencapai sebesar Rp 31,54 triliun. Penyaluran pembiayaan sebesar Rp 19,01 triliun, dan Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun sebesar Rp 26,31 triliun, serta membukukan laba sebesar Rp 101 miliar. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia saat ini menunjukkan pertumbuhan cukup tinggi dibandingkan perbankan konvensional. Pertumbuhan aset, pembiayaan dan dana pihak ketiga perbankan syariah selama tiga tahun terakhir, tumbuh hampir dua kali dibandingkan perbankan konvensional. \"Sebagai bagian dari perbankan syariah di Indonesia, BRISyarIah senantiasa berupaya untuk terus meningkatkan kemampuan dan permodalan dalam rangka memberikan produk dan layanan yang mampu memenuhi kebutuhan transaksi keuangan,\" jelasnya. (swn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: