Bandara Soetta Tersibuk di Dunia, Ini Alasan BIJB Dibangun

Bandara Soetta Tersibuk di Dunia, Ini Alasan BIJB Dibangun

Airports Council International (ACI) merilis 20 bandara tersibuk di dunia beberapa waktu lalu. Meski masih belum masuk 10 besar, dalam daftar tersebut Bandara Soekarno-Hatta menempati posisi 17. Namun posisi ini cukup untuk menggungguli Bandara Internasional Changi di Singapura (posisi 18), Bandara Internasional Incheon di Korea Selatan (posisi 19), atau pun Bandara Internasional Denver di Colorado (posisi 20). Apakah hal ini menjadi alasan dibangunnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati? Kabid Umum dan Humas Unit Manajemen Proyek PT BIJB Rizkita Tjahjono Widodo mengatakan, rencana pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) pada tahun 2013 lalu sudah melakukan tahapan kajian strategis.

Desa Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat dipilih pemerintah menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) Pembangunan Bandar Udara (Bandara) Internasional. Dari hasil kajian, tanah bekas lahan persawahan seluas 1.800 hektare tersebut dianggap menjadi lokasi strategis sebagai pusat arus lalu lintas udara internasional. Bahkan, Menteri PPN/Kepala Bappenas RI, Bambang Brodjonegoro mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat yang menginisiasi pembangunan bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Bahkan proyek tersebut bisa dijadikan contoh bagi daerahnya lainnya di Indonesia. Hal itu diungkapkan Bambang usai menyaksikan penandatangan kesepakatan Kerja Sama Operasional (KSO) antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), dan PT Angkasa Pura II (Persero) dalam operasional jasa kebandarudaraan BIJB untuk 17 tahun ke depan.  Kesepakatan ini tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangi oleh Gubernur Jawa Barat, Direktur Utama (Dirut) PT BIJB, dan Dirut PT Angkasa Pura II (Persero). Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus Santoso mengatakan khusus untuk perhubungan udara, pihaknya berfokus untuk membangun bandar udara (bandara) untuk memacu ekonomi daerah. Setidaknya ada sekitar delapan bandara yang tengah dibangun baik yang baru maupun yang hanya revitalisasi. “Selain itu kita mengincar nawacita ke 7 presiden Jokowi. Dalam hal ini kami membangun bandar udara yang menjadi pemacu ekonomi,” ujarnya dalam pressconfrence di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, bulan September 2017. (wb)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: