Nilai Rupiah Melemah Nyaris Rp 14.000 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah mengalami pelemahan hingga nyaris menyentuh Rp 14 ribu per dolar Amerika Serikat (AS) mulai Jumat (20/4). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan nilai fundamental rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada pada level Rp 13.500-Rp 13.600. Namun demikian, bila pasar terus mengkhawatirkan, rupiah dapat terus mengalami pelemahan. \"Sebenarnya mungkin fundamentalnya ada di angka itu Rp 13.500- Rp 13.600. Tapi kalau situasi kemudian dipicu oleh omongan macam-macam, bisa saja dia bergerak sedikit ke sana dan ke sini,\" kata dia di Jakarta, Rabu (25/4). Sementara, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan mata uang AS (USD), yang pada hari Jumat kemarin (20/4) menguat tajam terhadap semua mata uang dunia, termasuk rupiah, pada hari Senin (23/4) ini kembali mengalami penguatan secara meluas (broadbased). Sama seperti yang terjadi di hari Jumat, penguatan USD di hari ini masih dipicu oleh meningkatnya yield US treasury bills mendekati level psikologis 3,0% dan munculnya kembali ekspektasi kenaikan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sebanyak lebih dari 3 kali selama 2018. Bank Indonesia akan terus memonitor dan mewaspadai risiko berlanjutnya tren pelemahan nilai tukar rupiah, baik yang dipicu oleh gejolak global, diantaranya dampak kenaikan suku bunga AS, perang dagang AS-China, kenaikan harga minyak, dan eskalasi tensi geopolitik terhadap berlanjutnya arus keluar asing dari pasar SBN dan saham Indonesia maupun yang bersumber dari kenaikan permintaan valas oleh korporasi domestik (terkait kebutuhan pembayaran impor, ULN, dan dividen yang biasanya cenderung meningkat pada triwulan II). Untuk itu, Bank Indonesia akan tetap berada di pasar untuk menjaga stabilitas rupiah sesuai fundamentalnya. (wb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: