Klab Malam Terbakar, 245 Tewas
Saat Pesta Kampus Dibarengi Kembang Api PORTO ALEGRE – Kebakaran melanda sebuah klab malam di salah satu kota di Brasil dini hari kemarin (27/1) waktu setempat atau tadi malam WIB. Dalam waktu cepat, kobaran api menghanguskan dan meluluhlantakkan tempat hiburan malam Kiss Club di Kota Santa Maria, Negara Bagian Rio Grande do Sul, selatan Brasil. Laporan terakhir mengungkapkan bahwa sedikitnya 245 orang tewas dalam kebakaran tersebut. Sebelum terjadi amuk si jago merah, tempat hiburan malam di kota yang terletak 286 kilometer dari Porto Alegre, ibu kota Negara Bagian Rio Grande do Sul, itu disesaki para pengunjung. Seluruh bangunan itu pun ludes. ’’Sejauh ini, dilaporkan bahwa 245 orang tewas dan 45 orang lainnya mengalami luka-luka. Tetapi, jumlah korban bisa saja bertambah. Jenazah korban sedang dievakuasi ke sebuah paviliun olahraga terdekat untuk didentifikasi,’’ papar Kepala Polisi Brasil Cleberson Bastianello. Sandro Meinerz, juru bicara kepolisian Santa Maria, menjelaskan kepada media lokal bahwa api melumat Kiss Club saat sebuah grup musik tampil untuk mengisi acara di sana. Pengunjung pun berdatangan hingga tempat hiburan malam itu penuh sesak. Guido de Melo, kepala Pemadam Kebakaran Santa Maria, menyatakan bahwa terjadi kepanikan di kalangan pengunjung ketika api tiba-tiba mulai membakar sebagian tempat dansa. ’’Pengunjung yang sedang menikmati acara pun berebut untuk keluar ruangan. Akibatnya, banyak di antara mereka terinjak,’’ tuturnya. ’’Kebanyakan korban meninggal karena kesulitan bernapas akibat asap tebal yang memenuhi tempat hiburan itu,’’ tambahnya. Sejumlah media lokal memberitakan bahwa api mulai berkobar sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Saat itu klab malam tersebut menjadi lokasi pesta yang diadakan sebuah universitas dengan menampilkan grup musik rock. Band itu menggunakan kembang api dalam aksi panggungnya. Asap tebal pun langsung memenuhi ruang pesta setelah api membakar lapisan peredam suara yang terpasang di tembok. Petugas pemadam harus menjebol tembok untuk membantu pengunjung yang terjebak di dalam ruangan. ’’Kami berhasil menjinakkan api,’’ ujar Kolonel Silvia Fuchs, pimpinan pemadam kebakaran setempat. ’’Saat ini kami sedang mengevakuasi para korban,’’ lanjutnya. Sejauh ini, belum diketahui secara pasti penyebab dari kebakaran tersebut. Petugas juga masih mengidentifikasi para korban. Marcelo Arigoni, jubir pemerintah setempat, mengatakan pada Radio Gaucha bahwa sebuah truk yang membawa 70 jenazah sudah tiba di pusat olahraga Santa Maria. Lokasi itu pun dijadikan tempat menyimpan jenazah untuk sementara. Menurut Rodrigo Moura, petugas keamanan Kiss Club, tempat hiburan malam itu berkapasitas 1.000-2.000 orang. Klab itu sangat populer di kalangan anak muda di Santa Maria. Media lokal menyatakan bahwa tempat hiburan tersebut dipenuhi sekitar 300-400 pengunjung ketika itu. ’’Begitu terjadi kebakaran, pengunjung saling dorong dan berebut keluar untuk menyelamatkan diri,’’ terangnya. Ezekiel Corte Real, 23, salah seorang pengunjung yang selamat, mengatakan bahwa dia membantu beberapa orang agar bisa keluar. ’’Saya bisa keluar karena saya lebih kuat (di antara para pengunjung lain),’’ ujarnya. Selain korban tewas, sekitar 45 orang dilaporkan terluka. Polisi menyatakan bahwa para korban luka telah dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat. Keluarga korban berkumpul di luar bangunan yang hangus terbakar. Mereka berharap bisa segera mendapat kabar tentang nasib keluarga mereka. Tarso Genro, gubernur Rio Grande do Sul, mengunjungi Santa Maria sore hari kemarin. ’’Ini merupakan Minggu kelabu,’’ kata Genro dalam pesan tertulisnya lewat Twitter seperti dikutip oleh koran Globo. ’’Kami akan melakukan semua tindakan pasif dan aktif yang mungkin,’’ tandasnya. Terkait insiden tersebut, Presiden Brasil Dilma Roussef mempersingkat lawatannya ke Cile kemarin. Dia langsung memutuskan untuk kembali ke negerinya setelah mendapat kabar soal tragedi kebakaran itu. Roussef tengah mengikuti pertemuan 27 negara anggota Uni Eropa dengan Komunitas Negara Amerika Latin dan Karibia atau CELAC. (AP/AFP/CNN/cak/dwi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: