Ano Sambangi Kandang Banteng
LEMAHWUNGKUK- Suhu politik menjelang masa kampanye pemilihan wali kota semakin memanas. Hal ini dapat terlihat pada perang terbuka antarkandidat. Yang paling keras pertarungannya, justru antara pasangan Calon Wali kota dan Calon Wakil Wali kota Bamunas S Budiman-Priatmo Adji (BP) yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Perjuangan (PDIP) dengan pasangan Nasrudin Azis-Ano Surtrisno yang diusung Partai Demokrat dengan Partai Golkar. Belum lama ini, tepatnya Sabtu (26/1) sore, Ano-Azis masuk ke kawasan Mandalangan, Kecamatan Lemahwungkuk, yang selama ini dikenal sebagai basis PDI Perjuangan. Yang mengagetkan, justru Ano-Azis berfoto di posko pemenangan BP bersama kader banteng moncong putih. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat, Achmad Sofyan mengatakan, kunjungan dilakukan dalam rangka program sapa warga. “Iya memang benar ada sesi foto bersama dengan kader PDIP, malah di posko pemenangan BP,” kata Sofyan, kepada Radar. Kebiasaan Ano, kata Sofyan, adalah sapa warga. Tiap rumah dimasuki oleh Ano untuk memperkenalkan diri, serta meminta doa restu kepada warga pada pemilihan wali kota mendatang. Mengenai foto bersama di posko PDIP, Sofyan menganggap adalah sesuatu yang biasa saja dan tidak ada istimewanya. Apalagi selama dua pekan ke depan, Ano-Azis akan keluar masuk “kandang banteng”, tujuannya tidak lain kecuali untuk mendapatakan dukungan dari masyarakat. Kader PDIP, Ali Saptari yang juga pemilik rumah mengatakan, kedatangan Ano-Azis di rumahnya yang juga posko pemenangan BP sebenarnya tanpa diduga sebelumnya. Apalagi saat itu dirinya baru bangun tidur dan tidak paham maksud kedatangan Ano-Azis ke posko BP di Mandalangan. “Sore itu sebenarnya yang saya tunggu bukanlah Ano-Azis. Tapi yang saya tunggu itu BP, ini sama saja membangunkan banteng,” tegasnya. Menurut Ali, cara yang dilakukan Ano-Azis dengan mengajak foto bersama kader PDIP di posko BP, tidak etis dan mencederai nama PDI Perjuangan. Seharusnya cara itu tidak dilakukan. Ali menambahkan, Adanya BP karena PDIP, kalau PDIP menang dengan sendirinya BP menang. Bahkan dirinya bertekad kuat akan mengembalikan PDIP seperti di era tahun 1999, bahwasannya di Mandalangan itu “kandang banteng”, produknya antara lain Ketua DPRD H Suryana dan Wali kota Subardi yang menjabat selama dua periode. “Kedatangan Ano-Azis sebenarnya saya tidak tahu-menahu, diajak foto itupun kondsi saya masih belum sadar sepenuhnya karena baru bangun tidur,” bebernya. Pihaknya bahkan menduga ada pihak-pihak yang sengaja membuat skenario foto bersama di posko BP. Dirinya bahkan menuding salah satu mantan anggota DPRD PDIP yang sekarang membelot ke Ano-Azis, dengan mengajak pasangan tersebut ke RT 7 RW 2 Mandalangan, Kelurahan Kesepuhan. Sementara itu, Makmuri selaku simpatisan PDIP menegaskan, bagi kader PDIP apalagi mantan anggota DPRD PDIP untuk tidak melupakan sejarah (jas merah). Kenyataannya justru malah membelot dan dengan sengaja membawa Ano-Azis ke kandang banteng dan berfoto bersama di posko BP. “Mandalangan berkomitmen memenangkan BP, mulai dari RT 1, RT 2, RT 3, RT 6, RT 7, RT 8 dan RT 9, bahkan warga secara sukarela swadaya. Foto itu menunjukkan ada indikasi skenario besar, bahkan mereka telah bermain politik kasar dan vulgar,” tegasnya. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: