Disdik Majalengka Larang Konvoi dan Coret-Coret Seragam

Disdik Majalengka Larang Konvoi dan Coret-Coret Seragam

MAJALENGKA- Sekretaris Dinas Pendidikan Hj Roppedah melarang siswa-siswi di lingkungan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), untuk melakukan aksi coret-coret pakaian seragam sekolah. “Meski hari ini, ada beberapa sekolah di lingkungan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) yang melakukan aksi coret-coret pakaian seragam, saya berharap untuk di lingkungan SLTP untuk segera diantisipasi agar hal itu tidak terjadi,” ungkapnya, kemarin. Menurut Roppedah, ada hal yang lebih penting yang bisa dilakukan siswa dari pada melakukan aksi coret-coret saat kelulusan, salah satunya adalah menggelar bakti sosial memberikan seragam sekolah kepada yang membutuhkan. “Apalagi masih banyak masyarakat kita yang membutuhkan pakaian seragam sekolah. Oleh karena saya juga berharap aksi sosial itu bisa dilakukan oleh para siswa  di lingkungan SLTP,” jelasnya. Roppedah juga mengimbau  siswa yang lulus untuk menghindari konvoi menggunakan kendaraan bermotor. Karena di media sosial ada korban kecelakaan lalu lintas saat melakukan konvoi kelulusan. “Untuk itu, saya berharap pihak sekolah dan orang tua untuk memberikan pembinaan dan mengarahkan anak didiknya kepada kegiatan-kegiatan positif saat kelulusan tiba,” ujarnya. Saat ditanyakan salah satu upaya yang akan dilakukan instansinya untuk meminimalisasi konvoi dan coret-coret seragam sekolah. Perempuan berkerudung itu menegaskan, Dinas Pendidikan akan menyebarkan surat edaran kepada pihak sekolah-sekolah di lingkungan SLTP dengan tujuan agar saat kelulusan siswa bisa lebih kondusif dan aman. “Jika masih ada konvoi di jalanan, akan menjadi catatan bagi sekolah yang menandakan ketidak mampuan untuk melakukan upaya pencegahan kepada siswa,” ujarnya. Sebelumnya, Bupati Majalengka Sutrisno juga telah menyampaikan bahwa dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, seluruh elemen masyarakat terutama orang tua harus benar-benar bisa mengambil peran dalam pembinaan para siswanya. “Apalagi hari ini jika kita lihat aktivitas para siswa ini lebih banyak di rumah. Oleh sebab itu dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan peran orang tua harus ditingkatkan dan diarahkan untuk terus melakukan hal-hal yang positif,” jelasnya. Sementara itu, salah satu orang tua siswa, Ahmadi meminta agar sekolah bisa melakukan upaya antisipasi dalam menerapkan sistem pengumuman kelulusan yang menjamin keamanan siswanya.

“Menyiasati pengumuman kelulusan agar tidak memberi peluang siswa melakukan aksi yang bisa merugikan sekolah dan siswa,” katanya. (bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: