Harga Bahan Baku Kerupuk Naik, Ini Kekhawatiran Pengusaha

Harga Bahan Baku Kerupuk Naik, Ini Kekhawatiran Pengusaha

INDRAMAYU – Harga bahan baku kerupuk, yaitu tepung tapioca mengalami kenaikan cukup signifikan. Akibatnya, para perajin kerupuk di wilayah Kabupaten Indramayu dilanda kebingungan. Mereka juga khawatir tak bisa berproduksi akibat kelangkaan bahan baku kerupuk tersebut. Salah seorang pengusaha kerupuk asal Desa Kenanga Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, H Saein mengungkapkan, pasokan bahan baku pembuatan kerupuk sudah tersendat selama tiga bulan terakhir, dan harganya pun melambung. “Harga tepung melonjak drastis hingga 100 persen. Biasanya sekilo tepung cukup ditebus dengan harga 5.000 rupiah saja per kilogramnya, tapi saat ini harganya melambung hingga Rp 10.000 per kilogramnya,” ungkap pemilik pabrik kerupuk Dua Gajah ini. Dikatakan, tepung tapioka merupakan salah satu bahan utama untuk memproduksi kerupuk ikan Indramayu. Oleh sebab itu, naiknya harga tepung membuat usahanya sedikit terganggu. Soalnya ongkos produksi yang dikeluarkan pastinya semakin membengkak tajam. Saein mengatakan, kenaikan harga bahan baku kerupuk disebabkan rendahnya pasokan tepung tapioca dari sejumlah daerah seperti dari Lampung. Saat ini pasokan tepung tapioca dari Lampung terhambat akibat akses jalan dari perkebunan singkong ke kota rusak parah. Menurutnya, kondisi ini akan kembali normal ketika musim kemarau tiba. “Sebagian pengusaha kerupuk memang mengandalkan pasokan tepung tapioca dari Lampung, sementara ada juga dari Jawa Timur,” ujar H Saein. H Saein menjelaskan, dalam sehari pabrik kerupuk miliknya membutuhkan 6.000 kilogram tepung untuk diolah menjadi kerupuk. Naiknya harga tepung membuatnya harus mengurangi sedikit jumlah produksi. Untuk mensiasati kenaikan harga bahan baku, Saein lebih memilih untuk menaikkan harga kerupuk buatannya. Meski demikian ia tak berani menaikkan tinggi-tinggi produk miliknya. Ia khawatir hal itu malah membuat para pembeli kabur. “Saya cuma naikkan Rp2.000 saja, dan sebenarnya belum impas,” kata dia. H Saein juga berharap pemerintah bisa memberikan solusi terkait persoalan ini. Pasalnya kalau bahan baku kerupuk sulit dan semakin mahal, dikhawatirkan tidak akan bisa berproduksi secara normal. Pengusaha lainnya, H Kasan Basari mengatakan, produksi kerupuk di sentra industry kerupuk Desa Kenanga Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu memang  sangat tergantung kepada bahan baku tepung. Apabila pasokan tepung terhambat, ujarnya, maka akan menghambat proses produksi secara keseluruhan. “Harapan kami pasokan bahan baku bisa kembali normal, sehingga harga juga tetap stabil,” ujarnya. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: