Pengamanan Ditingkatkan, Densus 88 Sisir Wilayah III Cirebon

Pengamanan Ditingkatkan, Densus 88 Sisir Wilayah III Cirebon

CIREBON-Pasca Tiga serangan bom di Surabaya, Minggu (13/5), aparat kemanan di wilayah III Cirebon (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) siaga penuh. Semua gereja di wilayah III Cirebon dijaga ketat. Termasuk markas kepolisian, baik polres maupun polsek-polsek. Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga disebut-sebut turun menyisir sejumlah titik di Cirebon. Termasuk di wilayah Kuningan. Hal itu diduga terkait dengan salah satu terduga pelaku teror yang ditembak mati di Cianjur kemarin tercatat kelahiran Kuningan. Dia adalah Batti Bagus Nugraha, kelahiran Kuningan 1 Agustus 1997. Dalam rilis yang beredar sepanjang siang kemarin, Batti Bagus Nugraha masih tercatat sebagai pelajar atau mahasiswa. Dia juga tercatat ber-KTP Jakarta dengan alamat Jl Utan Panjang III, RT 009 RW 005, Kebayoran, Jakarta Pusat. Nah, berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Cirebon di lingkungan kepolisian, Minggu siang (13/5) dikabarkan Tim Densus 88 diturunkan ke Kabupaten Kuningan. Tapi,  tak ada informasi lebih lanjut ke mana tim anti teror tersebut bergerak. \"Ada luncuran Tim Densus 88 dari Cirebon ke Kuningan. Tapi tidak tahu ke mana,\" ujar sumber tersebut. Kapolres Kuningan AKBP Iman Setiawan saat dikonfirmasi  tak bersedia memberikan keterangan karena merupakan kewenangan Polda Jabar. Iman berharap masyarakat tak menyangkutpautkan aksi terorisme tersebut dengan tanah kelahiran pelaku. \"Terduga teroris tersebut memang kelahiran Kuningan, tapi domisili yang tertera di KTP adalah Jakarta. Baiknya jangan kaitkan tempat tinggal maupun asal kelahiran pelaku teroris tersebut dalam kasus ini. Karena kejahatan mereka adalah murni perbuatan pelakunya sendiri,\" ujar Iman yang mengaku tak mengetahui pasti desa kelahiran teroris tersebut berasal. Kapolres juga mengatakan pengamanan ketat dilakukan di gereja-gereja dan Mapolres Kuningan serta polsek-polsek. Bahkan itu dilakukan sejak lama. \"Penempatan personil di mako (mapolres, red) dan gereja pada saat ada kegiatan keagamaan adalah hal yang rutin dilakukan dan merupakan protap yang harus dijalankan. Selama ini prosedur pengamanan itu sudah kami laksanakan dan hingga kini masih berjalan. Jadi bom Surabaya tidak mempengaruhi pengamanan yang kami lakukan,\" ungkap kapolres yang dihubungi melalui sambungan telepon selular. Iman mengatakan tidak ada penambahan personil untuk pengamanan objek vital gereja maupun mapolres, karena semuanya sudah berjalan sesuai standar operasional dan prosedur (SOP) pengamanan yang berlaku. Kapolres pun berharap masyarakat Kabupaten Kuningan, khususnya umat kristiani, tetap tenang dan tetap menjalankan ibadah. \"Mari kita jaga kondusivitas Kabupaten Kuningan tetap aman, nyaman, dan tenteram. Sampaikan kepada kami setiap ada informasi yang mencurigakan, baik potensi kejahatan kriminal maupun teroris untuk segera kami tindaklanjuti. Kami pun akan selalu siap siaga melakukan pengamanan terhadap setiap objek vital dan kegiatan yang mengundang massa banyak sesuai protap yang berlaku,\" tandas Iman. Terpisah, Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto mengakui pihaknya siaga penuh. “Anggota kami sebar ke semua titik rawan untuk memaksimalkan penjagaan. Ini adalah Langkah-langkah antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Suhermanto. Cirebon yang pernah heboh penangkapan para pelaku teror memang membuat polisi siaga. “Belajar dari pengalaman sebelumnya, tentu kita waspada. Mulai siaga di gereja hingga di mapolres. Kami melibatkan sejumlah personel Brimob,” terang Suhermanto kepada Radar Cirebon. Senada dikatakan Kapolres Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy. “Kita tingkatkan keamanan di lingkungan polres dan gereja-gereja. Mengingat pengalaman sebelumnya, di mana pernah ada aksi teror di Cirebon, maka tentu kita waspada dan siaga. Polsek-polsek juga harus siaga. Pokoknya jangan lengah,” kata kapolres. Dari Indramayu, peningkatan pengamanan terlihat di Gereja Pantekosta Karanganyar, Gereja Katolik Maria Bintang Laut, dan Gereja Bakal Jemaat GKI Eretan, Kecamatan Kandanghaur. Pelaksanaan ibadah umat kristiani di tiga gereja tersebut dijaga ketat oleh puluhan personel polisi. Pengamanan dipimpin langsung Kapolsek Kandanghaur Kompol Agus Wahidin SH. Agus Wahidin mengatakan pihaknya meningkatkan pengamanan terhadap gereja untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan. \"Sudah berjalan (pengamanan, red) sejak dulu. Namun, kali ini lebih ditingkatkan lagi pengamanannya. Alhamdulillah sejauh ini gereja di wilayah kami aman. Pelaksanaan Ibadah berjalan lancar dan para jamaah juga khusyuk melaksanakan ibadah,\" ujarnya. Di tempat terpisah Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin SH MH MAP mengatakan Polres Indramayu dan seluruh polsek telah meningkatkan pengamanan terhadap gereja. Penjagaan pengamanan dilalakukan 1x 24 jam. Arif menjelaskan di Kabupaten Indramayu terdapat 50 gereja yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan. \"Dengan kejadian di Surabaya, pimpinan memerintahkan pada seluruh jajaran untuk meningkatkan pengamanan di seluruh gereja. Dan yang hari ini (kemarin, red) sedang melaksanakan kebaktian, kami jaga ketat sampai selesai,\" jelas kapolres didampingi Kabag Ops Kompol Bendi Ujianto. (fik/arn/kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: