Kreativitas Memanfaatkan Barang Bekas; Unik, Keren dan Estetik

Kreativitas Memanfaatkan Barang Bekas; Unik, Keren dan Estetik

Sampah menjadi masalah seiring minimnya upaya pengelolaan dan pemanfaatan. Padahal, dengen sentuhan tangan-tangan kreatif, benda-benda yang tak berguna bisa kembali dimanfaatkan. Tak sekadar daur ulang, tapi juga punya nilai estetik. ============ DRUM, tong bekas, kemasan thinner, cat, relatif sulit didaur ulang. Jalan satu-satunya ialah berkreasi, agar tetap bisa dimanfaatkan dan tidak berakhir di tong sampah. Dengan sedikit kreativita, barang bekas tersebut malah memiliki nilai ekonomis tinggi. Seperti yang bisa dilihat di Kopi Sampeu. Limbah drum didaur ulang menjadi tempat sampah, kursi, dan meja mungil. Ditambah dengan warna-warni cat yang menarik, lukisan, dan tulisan kreatif menjadikan barang bekas sebagai furniture yang unik dan keren. Interior Design Tama Interior, Agitama menjelaskan, dari hasil kreasi olahan drum bekas konsep interior tertentu bisa sangat match. Untuk yang jeli menangkap peluang, omzet yang dihasilkan bisa puluhan juta rupiah per bulan. ”Harga jual kisaran Rp250 ribu hingga Rp450 ribu per unit. Sedangkan untuk harga jual per paket (satu set furnitur) berkisar Rp1,25 juta hingga Rp4,5 juta,” tutur Agitama, kepada Radar. Pasarnya bisa dibilang sudah terbentuk. Banyak masyarakat yang ingin memiliki perabotan rumah yang unik dan menarik, namun harganya terjangkau. Tren furnitur dari bahan daur ulang di Indonesia mulai sekitar 1980-an. Ni Made Remen dari Desa Kapal Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung yang menjadi salah satu pelopor pembuatan bahan olahan daur ulang drum bekas. Selain itu, karakteristik konsumen Indonesia cenderung lebih menyukai finishing dengan pengecatan warna dan harga terjangkau. Berbeda dengan pasar ekspor, konsumen lebih memilih bahan yang bagus dan tanpa pengecatan. Kenapa pasar ekspor? Produk daur ulang ini memang memiliki tempat tersendiri. Pasar ekspor juga memiliki selera sendiri dalam desain dan pewarnaan. ”Untuk ekspor tidak perlu dicat. Syukur-syukur ada tulisannya, tulisan apa saja. Biar kelihatan semakin unik,” katanya. Walaupun terbuat dari barang bekas, tetapi dapat didesain sebaik mungkin sehingga produk ini tidak ada kelemahannya. Desain yang baik itu pula yang menjadikan produk ini sudah masuk ke pasar Eropa. Kehadiran furniture dari drum bekas juga dapat mengurangi limbah drum. Di sisi lain, furnitur maupun aksesoris dari daur ulang drum atau tong bekas tersebut dapat menjadikan interior rumah lebih menarik. Selain unik dan indah, kursi dan meja dari drum bekas pun sangat nyaman. Penempatannya pun cocok di mana pun, mulai di sudut rumah, teras, bahkan di taman. Furnitur drum bekas juga dapat menghadirkan kesan vintage dalam hunian. Karena keunikannya itu pula, furniture dari drum bekas juga banyak digunakan di kafe. ”Gaya vintage lebih di arahkan kepada penciptaan suasana yang unik dengan penerapan beragam elemen dan dekorasi yang cenderung antik pada ruangan, serta  warna yang lebih soft atau natural,” jelasnya. Sementara itu Owner Kopi Sampeu, Bomzki mengaku tertarik menggunakan furniture drum bekas karena keunikannya. Hal tersebut dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi yang melihat. Apalagi penempatannya di area outdoor kafe yang semakin menjadikan furnitur tersebut lebih terekspos. ”Memang menyesuaikan juga dengan furnitur lain di area outdoor yang banyak di dominasi dengan unsur besi. Drum ini dan kursi dari tong ini juga kan memiliki unsur besi. Furniturnya unik, duduk area luar, sambil ngopi, pas,” ungkapnya. (swn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: