Krisis Air Samadikun, PAM Tirta Giri akan Kirim Tangki Air Bersih

Krisis Air Samadikun, PAM Tirta Giri akan Kirim Tangki Air Bersih

CIREBON-Tak mengalirnya air PAM di RW 10 Samadikun Selatan ditanggapi langsung oleh Direktur Utama PAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon Sofyan Satari MM.Kepada Radar Cirebon, ia memohon maaf atas ketidaknyamanan pelayanan air minum bersih di wilayah RW 10 Samadikun Selatan tersebut. \"\"Dia mengakui bahwa tingkat pelayanan belum seluruhnya 24 jam. Masih ada 12 persen daerah yang tingkat pelayanannya di bawah 10 jam termasuk daerah Samadikun. Menurutnya, kelangkaan air yang ada di wilayah RW 10 Samadikun Selatan itu diakuinya menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi PAM Tirta Giri Nata Kota sejak lama. Namun pihaknya telah melakukan upaya-upaya untuk memberikan pelayanan yang semakin baik. Secara teknis, Samadikun ini merupakan wilayah yang terpadat dan terjauh dibandingkan dengan wilayah lain di Kota Cirebon. Meski begitu tidak menjadi penghalang untuk terus berusaha meningkatkan pelayanan air minum sampai kepada masyarakat. \"Secara teknis, Samadikun merupakan wilayah yang terpadat dan terjauh dari jaringan distribusi utama. Sehingga hal tersebut sangat berpengaruh pada pelayanan air minum yang diatur dengan sistem gravitasi. Air akan selalu mengalir ke tempat yang terdekat dan terendah terlebih dahulu. Sehingga ketika sampai di Samadikun yang daerahnya terjauh dan jumlah penduduknya padat maka pelayanan dapat dipastikan terkecil atau wilayah tersebut pelayanannya kurang dari 10 jam,\" paparnya. Namun pihaknya kembali menegaskan bahwa berbagai upaya saat ini tengah dilakukan demi kelancaran pelayanan air bersih sampai ke seluruh wilayah, termasuk Samadikun. Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sedang berjalan berupa pemasangan pipa jaringan distribusi utama dari Plangon sampai Kalitanjung. Secara simultan juga diupayakan pembenahan jaringan distribusi bagi dan distribusi layan sampai dengan jaringan pipa retakulasi di pelanggan dilakukan. Disamping itu juga melakukan upaya-upaya rekayasa pengaturan tekanan dan aliran air untuk sampai ke wilayah Samadikun Selatan tersebut. \"Sebetulnya program SPAM ini memang sedang berjalan, artinya belum tuntas,  jadi sangat wajar jika pelayanan di sana belum maksimal. Bahkan kami baru saja secara teknik merekayasa jaringan agar pelayanan jaringan di Samadikun ini relatif lebih baik. Salah satunya dengan menyambungkan atau mengkoneksikan pipa dari Jalan Moh Toha ke  Samadikun,\" tuturnya. Diakuinya prosesnya pun tidak semudah membalikan telapak tangan. Sambungan pipa dari Jalan Moh Toha sudah disambungkan dengan sistem boring dengan pipa yang ada di seberangnya di Jalan Samadikun. Belum lagi dengan permasalahan izin yang perlu dilalui PAM Kota Cirebon untuk menyambungkan saluran air dari Moh Toha ke Samadikun. \"Kita izin ke PU pusat karena jalur yang kita lewati itu jalan nasional sehingga izinnya itu dari sana. Kami akui ini tidak mudah, perlu ada strategi dan rekayasa. Artinya sambil berjalan pengerjaan ini, kami analisa bagaimana pengaruhnya terhadap kondisi pelayanan di daerah sekitarnya, setelah itu insya Allah bisa kembali normal,\" jelasnya. Tidak berhenti sampai di situ, upaya lainnya juga dilakukan PAM Tirta Girinata. Yakni dengan upaya menyambungkan jaringan  dari Gunungsari menuju Jalan Kartini dan diteruskan sampai Jalan Veteran dan Jalan Samadikun. Upaya-upaya tersebut sampai saat ini sudah dilakukan sampai dengan Jalan Kartini sebelum jalur kereta api. Dan akan dilanjutkan pada tahun ini karena perizinan dari Kementerian Perhubungan baru selesai. Untuk itu, pihaknya menawarkan opsi sementara selagi menunggu pengerjaan sambungan air sampai ke Samadikun selesai dengan mengirimkan tangki air bersih ke sana. \"Kami sudah menawarkan ke warga untuk solusi sementara ialah dengan kami kirimkan tangki air bersih ke permukiman selagi menunggu pengerjaan ini selesai. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini karena saat ini upaya-upaya tengah kita lakukan,\" pungkasnya. (myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: