Terduga Teroris asal Kuningan Ingin Dikuburkan Dekat Makam Ibunya

Terduga Teroris asal Kuningan Ingin Dikuburkan Dekat Makam Ibunya

KUNINGAN-Penyergapan empat terduga teroris oleh anggota Densus 88 hingga tewas di Cianjur beberapa waktu lalu menyebutkan salah satunya bernama Batti Agus Nugraha (22) merupakan kelahiran Kuningan. Dikabarkan hingga saat ini jenazah Batti masih di RS Polri Jakarta dan rencananya akan dikuburkan di daerah kelahirannya, Kabupaten Kuningan. Berdasarkan penelusuran Radar Kuningan, Batti yang bertempat tinggal di Jakarta ternyata masih mempunyai sejumlah kerabat di Desa Mandala Jaya, Kecamatan Maleber. Salah satunya adalah Husni (51) di Dusun I, Desa Mandala Jaya, Kabupaten Kuninagan merupakan paman dari Batti. \"Bati memanggil saya Uwa. Tapi saya sudah lama tidak pernah bertemu dengan Batti karena sejak lahir dia sudah dibawa orang tuanya merantau ke Jakarta,\" ungkap Husni saat berbincang dengan Radar di rumahnya, Selasa (22/5). Husni menuturkan, Batti memang lahir di Kuningan dan sejak usia 10 hari setelah kelahiranya langsung dibawa orang tuanya ke Jakarta hingga besar dan mengenyam pendidikan di sana. Sekalipun Husni sempat tinggal di Jakarta sebagai perantau sama seperti orang tua Batti, namun dia mengaku tidak terlalu mengenal dekat dengan Batti terlebih sejak ibunya meninggal dunia saat Batti masih duduk di bangku SD. \"Saya juga awalnya tinggal di Jakarta sebagai perantau, namun sejak tahun 2002 saya pulang kampung, sedangkan ayah Batti tetap tinggal di Jakarta hingga sekarang. Sejak saat itu komunikasi saya dengan orang tua Batti pun mulai jarang sehingga tidak tahu kehidupan mereka seperti apa,\" ungkap Husni. Hingga akhirnya terjadi peristiwa penyergapan tim Densus 88 di Cianjur dan menyebutkan salah satu pelaku teroris yang tewas adalah keponakannya. Husni pun mengaku sangat terpukul dan tidak menyangka Batti bisa masuk dalam jaringan teroris hingga turut menjadi salah satu yang tewas dalam penyergapan tersebut. Husni mengaku dikabari langsung oleh ayah kandung Batti tentang kejadian tersebut setelah peristiwa tersebut dan mengabarkan jenazah Batti masih disimpan di Kamar Mayat RS Polri di Jakarta. Termasuk keinginan untuk menguburkan Batti di tanah kelahirannya berdampingan dengan kuburan ibunya di tempat pemakaman umum Desa Mandala Jaya. \"Ada keinginan dari ayah kandung Batti untuk proses pemakaman dilakukan di Kuningan. Hal ini sesuai permintaan Batti saat masih hidup agar jika meninggal dunia ingin dikuburkan dekat makam ibunya di sini,\" ungkap Husni. Husni mengaku sempat mendapat reaksi dari aparat desa setempat yang memintanya untuk menandatangani surat pernyataan menolak pemakaman keponakannya tersebut di desa Mandala Jaya. Meski sempat menyanggupi keinginan tersebut, namun Husni mengaku itu merupakan kesalahan yang harus diluruskan bahwa pihak keluarga tidak keberatan jenazah Batti dikuburkan di samping kuburan ibunya. \"Kami sebagai anggota keluarga Batti tidak keberatan jika Batti dikuburkan di sini dekat makam ibunya. Karena menurut kami, setiap yang meninggal dunia selayaknya mendapat perlakuan yang sama. Kalau semua orang yang hidup menolak menguburkannya, apakah jenazah tersebut akan dibiarkan begitu saja,\" ujar Husni. Namun demikian, Husni mengaku belum mendapat kabar terbaru tentang keberadaan jenazah keponakannya tersebut sekarang apakah masih di RS Polri Jakarta atau sudah dikuburkan. Pihaknya masih menunggu kabar terkait rencana pemakaman Batti tersebut dan akan segera mempersiapkan segala sesuatunya apabila diputuskan di desa kelahirannya. \"Hingga saat ini kami belum menyiapkan liang lahat untuk Batti. Tapi kalau ada kabar pemakaman akan dilakukan di sini, maka kami pun akan segera bersiap,\" pungkas Husni. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: