Guyon soal Poligami, Anis Matta Pamit dari DPR
JAKARTA- Wakil Ketua DPR Anis Matta yang baru ditunjuk sebagai presiden PKS resmi mengundurkan diri dari DPR. Surat pengunduran itu diserahkan langsung kepada Ketua DPR Marzuki Alie yang didampingi para wakil ketua lainnya. Pertemuan \"perpisahan\" itu berjalan gayeng. Bahkan, Anis dengan percaya diri guyon soal praktik poligami yang dijalaninya beberapa tahun terakhir ini. \"Saya juga ingin minta maaf kepada pimpinan DPR. Kita semua kompak, kecuali kita belum sepakat poligami,\" kata Anis di gedung parlemen kemarin (7/2). Anis Matta, seluruh pimpinan dewan, para staf, termasuk wartawan yang meliput, langsung tertawa lepas. Pria kelahiran Bone, 7 Desember 1968, tersebut sebagaimana tertulis di dalam almanak anggota parlemen periode 2009-2014 terbitan Cetro dan Hanns Seidel Foundation memang disebut memiliki dua istri. Dari istri pertamanya, Anaway Irianti Mansyur, Anis dianugerahi tujuh anak. Dari istri keduanya, Szilvia Fabula, yang berasal dari Hungaria, Anis mendapat dua anak. Anis kembali menegaskan tengah menghadapi masa berat, baik dalam skala partai maupun pribadi. Karena itu, dia ingin fokus menjalankan tugas tersebut. \"Banyak ongkos yang perlu dibayar. Salah satunya harus meninggalkan posisi wakil ketua DPR,\" ungkapnya. Ketika diberi amanah partainya untuk menjadi wakil ketua DPR yang membidangi ekonomi dan keuangan, Anis mengaku harus banyak belajar. \"Saya tidak punya background ekonomi. Background saya aslinya adalah syariah,\" tutur alumnus Universitas Imam Ibnu Su\"ud-Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta itu. Anis menegaskan, DPR merupakan akar politik negara. Karena itu, wajar kalau sering terjadi kegaduhan di lembaga tersebut. Agar kegaduhan itu memiliki makna, diperlukan tradisi intelektual yang kuat. \"Karena itu, saya pikir kita perlu menguatkan tradisi intelektual,\" tegasnya. Marzuki Alie menyampaikan, selama ini para pimpinan dewan sudah mempunyai chemistry yang sama dalam memimpin DPR. Berbagai dinamika yang terjadi sejak mereka dilantik pada 2009 membuat terbangunnya rasa saling percaya dan saling memahami. \"Walaupun tadi kita belum sepakat masalah poligami, tapi ada pemahaman-pemahaman menuju ke sana,\" celetuk wakil ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu, lantas tertawa. \"Itu keinginan ketua aja lho,\" timpal Wakil Ketua DPR dari Partai Golkar Priyo Budi Santoso yang membuat suasana tambah cair. \"Saya sebagai lelaki harus jujur keinginan ada. Tapi, keberanian belum ada. Takut sama istri, takut sama anak, takut nanti di pekerjaan,\" jawab Marzuki. Wakil Ketua DPR dari PDIP Pramono Anung dan Wakil Ketua DPR dari PAN Taufik Kurniawan sampai terpingkal mendengar aksi saling \"balas pantun\" antara Marzuki dan Priyo. Sebelum menggelar pertemuan dengan sesama pimpinan dewan di lantai 3 Gedung Nusantara III, Anis Matta sempat menyambangi ruang kerjanya di lantai 4. Didampingi para staf, Anis mengemasi barang-barang pribadi. Beberapa lukisan, termasuk ratusan buku, kemudian dibungkus rapi dalam kardus-kardus. \"Ruangan ini nyaman. Bisa melihat demonstrasi,\" selorohnya. Soal penggantinya sebagai wakil ketua DPR, Anis belum mau membocorkan. Dia hanya menyebut nama yang direkomendasikan PKS masih digodok. Bila tidak ada aral melintang, nama itu diumumkan Jumat ini. \"Saya serahkan kepada fraksi,\" tandasnya. Saat beres-beres itu, ada pemandangan menarik di ruang kerja Anis. Tampak anggota Komisi VI dari Fraksi PKS Fahri Hamzah dan pengamat politik dari Indo Barometer Muhammad Qodari. Fahri yang pernah menjabat wakil ketua komisi III itu menjadi salah seorang kandidat pengganti wakil ketua DPR yang sering disebut-sebut. Qodari menyampaikan, yang mencuat memang empat nama. Salah satunya Fahri Hamzah. Kemudian, anggota Komisi VI sekaligus Ketua Poksi PKS di bidang ekonomi Sohibul Iman, anggota Komisi XI Zulkieflimansyah, dan anggota Komisi VI Andi Rahmat. Sosok Andi Rahmat sangat populer saat menjadi anggota panitia angket kasus Bank Century. \"Dari latar belakang, semuanya relevan dengan posisi wakil ketua DPR yang akan diisi,\" katanya. Tapi, Qodari memprediksi, rekomendasi PKS akan diberikan kepada Sohibul Iman. \"Andi Rahmat masih terlalu muda. Fahri Hamzah dianggap terlalu keras. Yang kalem dan gelarnya doktor Sohibul Iman dan Zulkieflimansyah. Saya kira sih antara dua nama itu meski kayaknya Sohibul yang terpilih,\" ucap Qodari. (pri/c10/agm)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: