Bom Mobil Bidik Pasar, 31 Tewas
Diduga Dipicu Krisis Politik Irak antara Syiah dan Sunni BAGHDAD - Ledakan empat bom mobil pada waktu hampir bersamaan mengguncang Iraq, kemarin (8/2). Ledakan di dua pasar tradisional, yakni pasar burung dan pasar sayur, itu menewaskan tidak kurang dari 31 orang dan puluhan yang lain terluka. Kabarnya, seluruh korban adalah warga sipil. Bom mobil pertama meledak di pintu masuk Pasar Kazimyah yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Kota Baghdad menjelang siang. \"Saat warga yang sedang berbelanja berusaha melarikan diri karena mendengar ledakan, bom kedua meledak,\" kata seorang polisi setempat. Dia menambahkan bahwa lokasi bom kedua tidak jauh dari bom pertama. Dua ledakan di pasar burung yang menjadi favorit kaum Syiah itu merenggut nyawa sedikitnya 17 orang. Selain itu, sekitar 45 orang terluka lantaran dua ledakan bom mobil pada waktu yang hampir bersamaan tersebut. Polisi yang bertugas mengamankan lokasi ledakan menyatakan bahwa ledakan dua bom itu terjadi setelah pukul 09.00 waktu setempat (sekitar pukul 13.00 WIB). \"Mayat perempuan dan anak-anak serta para pria yang bersimbah darah tergeletak di pintu masuk pasar. Burung-burung dan beberapa hewan peliharaan yang diperdagangkan di pasar juga tewas mengenaskan,\" ungkap Ahmed, salah seorang saksi mata. Para personel kepolisian dan paramedis segera meluncur ke lokasi kejadian. Untuk kepentingan penyelidikan, polisi menyegel area pasar. Sekitar sejam kemudian, dua ledakan bom mobil kembali terjadi di pasar. Kali ini targetnya adalah Pasar Shomali di Provinsi Hillah, sebelah selatan ibu kota. \"Tidak kurang dari 14 orang tewas dan sekitar 26 lainnya terluka,\" ungkap pejabat kesehatan setempat yang merahasiakan identitasnya. Pihak rumah sakit yang merawat korban membenarkan adanya laporan jumlah warga yang tewas dan terluka. Sejauh ini, polisi masih mencari tahu motif di balik empat ledakan bom mobil di dua pasar tersebut. Dugaan sementara mengarah pada militan Sunni. Belakangan, ketegangan kaum Syiah dan Sunni di Iraq kembali meningkat. Itu dipicu perselisihan antarpolitisi Syiah dan Sunni dalam pemerintahan. Beberapa pekan terakhir, aktivis Sunni bahkan menuntut Perdana Menteri (PM) Syiah Nuri Al Maliki mundur. Beberapa pengamat yakin militan Sunni yang berafiliasi dengan jaringan Al Qaeda berada di balik empat ledakan itu. Apalagi, serangan tersebut terjadi pada hari suci umat muslim. Kemarin ratusan warga memblokade jalan raya utama Kota Ramadi yang menghubungkan Jordania dan Iraq. Di kota yang menjadi sarang Al Qaeda itu, mereka menggelar salat Jumat sebagai bentuk protes terhadap pemerintah. (AP/AFP/RTR/hep/c10/dos)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: