Zidane Pergi dari Real Madrid saat Peluang Habis

Zidane Pergi dari Real Madrid saat Peluang Habis

MADRID – Euforia juara Liga Champions kali ke-13 Real Madrid berakhir lebih cepat bagi Zinedine Zidane. Zizou secara mengejutkan meninggalkan jabatannya sebagai entrenador Real Madrid Kamis (31/5) malam WIB. Hanya berselang lima hari setelah membawa Real mengalahkan Liverpool 3-1 di Olimpiyskiy Stadium, Kiev (27/5). Konferensi pers pamitannya di Valdebebas (markas latihan Real) pun bisa dibilang dadakan. Spekulasi yang beredar bahkan mengira konferensi pers tersebut mengumumkan perpanjangan kontrak Zidane. Saking terkejutnya Marca pada salah satu artikel tentang Zidane menyebutnya bak bom yang meledak tiba-tiba di dressing room Los Blancos. Seperti surprise-nya saat pensiun dari Real pada 2006 lalu. Sama persis dengan saat ini, Zidane di saat itu juga pensiun dengan menyisakan semusim kontrak. Kali ini, dia pergi dari Real saat dia masih terikat kontrak sampai musim panas 2020. \'\'Hari yang menyedihkan bagi saya, Hari yang menyedihkan pula bagi fans. Tapi, ini keputusannya, kami harus menghormatinya,\'\' lanjut Perez dikutip AS. Les Marseillais itu mengundurkan diri setelah mengarungi 878 hari penuh histori di Real sejak naik pangkat dari Real Castilla, 4 Januari 2016. Legenda Real itu meninggalkan sembilan trofi dalam 149 pertandingan yang dia jalani bersama Sergio Ramos dkk. Termasuk hat-trick di Liga Champions, yang bahkan belum pernah dia alami saat jadi pemain. Atau, dua kali juara Piala Super Eropa (2016 dan 2017) dan dua kali juara di Piala Dunia Antar Klub (2016-2017). Dua capaian yang juga tak pernah bisa dia lakukan saat masih aktif di lapangan. Juara La Liga 2016-2017 dan Supercopa de Espana 2017 jadi dua trofi lain yang bisa dia berikan bagi Real. Perubahan. Hanya itu alasan di balik keputusan Zidane meletakkan jabatannya ketika dia masih menikmati masa-masa puncaknya dengan Real. \'\'Setelah tiga musim, ini waktunya pergi. Sulit untuk terus melatih dengan jangka waktu yang panjang lagi,\'\' ungkap Zidane, dalam salah satu alasannya. Zidane tak yakin siklus indah tiga musim berlanjut pada musim keempatnya. \'\'Saya tidak melihat kami akan terus memenanginya. Anda lihat Copa del Rey musim ini,\'\' lanjut Zidane. Di antara semua trofi, hanya juara Copa del Rey yang belum pernah dia dapatkan. Mentok capaian Real-nya Zidane di Copa del Rey sampai perempat final. Dia ingin, sepeninggalnya Real akan melakukan banyak perubahan. \'\'Supaya tidak lama-lama melakukan kesalahan,\'\' harap Zidane. Dia menegaskan tak ada alasan bahwa hatinya telah berpaling ke klub lain. Dia masih menghormati kontraknya dengan Real. \'\'Saya takkan mencari klub lain. Tak ada yang berubah dari saya, ini keputusan alami,\'\' tegas Zidane. Pada Februari lalu Zidane pernah berkata takkan pergi dari Real meski diguncang kritikan ke dalam telinganya. Semuanya tulus. Begitu pula dengan keputusannya kali ini. \'\'Waktu saya saat ini sudah berakhir. Ada saat-saat dalam musim ini dan buatlah mereka berpikir untuk berubah,\'\' harap Zidane. Tidak seperti pelatih-pelatih biasanya yang pergi dari klub meninggalkan konflik pemain di dressing room. Zidane sempat dikaitkan konfliknya dengan Gareth Bale. Zidane menolaknya kali ini. \'\'Tapi, saya rasa mereka perlu mendengar suara baru. Mereka tahu keputusanku, setelah ini saya bicara dengan Sergio Ramos,\'\' ucapnya. Begitu kehilangan. Ya, itu bisa disimpulkan dari komentar-komentar penggawa Real saat Zidane berpamitan. Salah satunya Ramos. \'\'Mister, kami bangga padamu. Kamu pergi pada saat di posisi top, baik sebagai pemain atau pelatih. Kamu mungkin sudah pergi, namun warisanmu takkan pernah pudar,\'\' kata Ramos, dilansir Football Espana. \'\'Kebanggaan saya cuma saat jadi pemainmu, Mister,\'\' tambah Cristiano Ronaldo. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: