Berantas Terorisme, Polri Minta Anggaran Tambahan Rp 44 Triliun, Ini Rincian Penggunaannya

Berantas Terorisme, Polri Minta Anggaran Tambahan Rp 44 Triliun, Ini Rincian Penggunaannya

JAKARTA-Kasus terorisme masih menjadi momok bagi keamanan di Indonesia. Guna memaksimalkan penanggulangan kelompok radikal ini Polri dikabarkan meminta tambahan anggaran hingga Rp 44 triliun ke pemerintah. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan anggaran polri tahun ini telah mencapai Rp 100 triliun. Namun pagu indikatifnya hanya berkisar Rp 60-70 triliun. Atas dasar itu Polri butuh dana tambahan untuk kegiatan operasional. \"Kalau anggaran kita tahun ini lebih dari Rp 100 triliun. Nah yang kemarin diajukan pagu indikatifnya Rp 60-70 triliun. Makanya diminta tambahan lagi,\" ujar Setyo di Lapangan Silang Monas Jakarta Pusat, Rabu (5/6). Setyo menerangkan saat ini penyebaran sel-sel teroris telah merata hingga 34 provinsi. Jumlah itu meningkat dari tahun 2012 yang hanya 16 daerah rawan. \"Pemetaan kita sudah 34 Polda dan ini ada semua itu ada sel-sel teroris. Oleh sebab itu bapak Kapolri minta Densus 88 membina satgas-satgas antiteror di daerah,\" lanjut Setyo. Permintaan anggaran tambahan juga dikarenakan naiknya tunjangan anggota kepolisian. Dengan demikian secara otomatis Polri butuh dana lebih untuk membayar gaji para anggotanya. \"Tunjangan kerja kita kan juga naik diumumkan pak Presiden 70 persen dari yang sekarang hanya 53 persen. kan lebih banyak lagi memerlukan biaya,\" lanjut Setyo. Lebih jauh Setyo mengatakan Rp 44 triliun anggaran tambahan itu tidak hanya untuk penanggulangan terorisme, melainkan termasuk anggaran belanja pegawai, hingga pembelian peralatan keperluan penyelidikan. \"Belanja modal beli peralatan IT. IT ini kan kadang-kadang 6 bulan sudah berubah. sudah out of dead. Kita memerlukan peralatan-peralatan yang canggih untuk melakukan penyidikan invesitigasi,\" pungkas Setyo. (sat/JPC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: