Targetkan Distribusi Pupuk Subsidi Usai H-7
INDRAMAYU - PT Pupuk Kujang sebagai salah satu anggota holding BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), mengoptimalkan proses distribusi, khususnya pupuk bersubsidi, untuk memenuhi kebutuhan petani menjelang hari raya idul fitri. Pasalnya, saat arus mudik, kendaraan berat dilarang melintasi jalur yang digunakan pemudik, termasuk, armada pengangkut pupuk. Karena itu, PT Pupuk Kujang menargetkan sebelum H-7 lebaran, pupuk bersubsidi sudah memenuhi gudang lini III tingkat kabupaten. Manager Departemen Komunikasi Perusahaan PT Pupuk Kujang, Ade Cahya menuturkan, Pupuk Kujang dapat memastikan bahwa stok pupuk subsidi dalam hal ini proses penyaluran pupuk terutama dari lini 2 dan 3 bahkan sampai dengan ke gudang lini 4 (distributor) aman. “Kami pastikan distribusi pupuk sampai kepada petani tepat waktu, sebelum kendaraan berat yang mendistribusikan pupuk sudah tidak beroperasi menjelang Hari Raya Idul Fitri,” kata Ade, saat melakukan kunjungan ke Indramayu, Kamis (7/6). “Kami juga mengimbau para distributor dan pemilik kios harus segera menebus pupuk sesuai dengan alokasinya sehingga tidak terlambat diterima petani,” tambah Ade. Dikatakan, saat ini wilayah yang jadi prioritas distribusi yaitu Jabar selatan atau priangan. Pasalnya, akses jalan ke wilayah itu lumayan agak sulit. Jadi, distribusinya mendapat prioritas. Sedangkan jalan di wilayah pantura, cenderung sudah bagus. Sehingga, tak ada kendala dari pola distribusi . “Dalam hal ini, jalur distribusi pupuk untuk Bandung Barat Alhamdulillah dapat dikatakan sangat aman untuk stok pupuk subsidi,”tandas Ade Ade menjelaskan, pihaknya menjamin ketersediaan stok pupuk aman. Sampai saat ini (hingga 5 Juni 2018), stok urea Jawa Barat dan Banten mencapai 39.823 ton atau 164 persen dari ketentuan dua minggu ke depan sebesar 22.536 ton. Untuk NPK, stoknya mencapai 50.633 ton atau 552 persen dari ketentuan dua minggu kedepan sebesar 6.028 ton. Sedangkan pupuk organik, stoknya mencapai 7.469 ton atau 353 persen dari ketentuan dua minggu kedepan sebesar 2.110 ton. Sementara itu pencapaian realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten, sampai dengan 5 Juni 2018, mencapai 267.807 ton. Jumlah itu setara dengan 82 persen dari ketentuan Dinas Pertanian sebanyak 325.482 ton. \"Stok ini sangat cukup. Bahkan, bisa memenuhi kebutuhan petani setelah lebaran,\" ujar Ade. Ade menambahkan kebutuhan pupuk urea bersubsidi wilayah Indramayu stok di gudang lini III s/d 05 Juni 2018 mencapai 2.479 ton atau 120 persen dari ketentuan dua minggu kedepan sebesar 2.060 ton. Sedangkan realisasi penyerapan wilayah Indramayu untuk Urea mencapai 30.669 ton atau 92,7 persen dari ketentuan Distan sebesar 33.058 ton. Selain pupuk urea, kesiapan stok Petroganik sebanyak 574 ton atau 325 persen dari ketentuan stok 2 minggu 176 ton. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan stok pupuk NPK Phonska di wilayah Indramayu merupakan tanggung jawab dari PT Petrokimia gresik. Dalam penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, Ade juga mengatakan, bekerja sama dengan stakeholder dan masyarakat yang aktif dalam memonitoring penyaluran pupuk untuk sektor tanaman pangan. “Hal ini agar pupuk bisa sampai ke tangan petani dengan prinsip 6T (Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, Tepat Waktu). Kami berharap dengan komitmen bersama ini, untuk mengedepankan kepentingan petani, dan kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di daerah,” kata Ade. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: